Suami yang selingkuh Akan kembali Ke Istri Tuanya, Benarkah Demikian?
Ada banyak keluarga runtuh disebabkan Perselingkuhan. Rata-rata orang yang melakukan ini tahu dampaknya. Itu pasti. Namun orang tersebut nekat melakukannya demi memuaskan mata dan hasrat. Bukan karena dirumah tangga tidak bisa mendapatkan itu. Namun kebanyakan pengaruh lapar mata dengan rasa dari luar. Setelah dapat menikmati yang dari luar yang sebenarnya tidaklah membuatnya bahagia. Kalaupun hatinya berbunga-bunga saat itu, hati kecil pastinya ada rasa dihantui rasa bersalah. Nyatanya berapa banyak para peselingkuh matinya ditangan istri pertama.
Kenapa demikian?
Inilah yang menjadi pertanyaan yang sebetulnya kita pun tahu jawabannya. Banyak orang akan berkata keluarga adalah tempat ternyaman yang pernah ada dan akan selalu dirasakan. Dulu sebelum memiliki istri, rumah orang tualah tempat ternyaman. Selain karena dididik dengan kasih sayang, seluruh kasih sayang disanalah pertama kali terbentuk. Setelah menikah anda memulai kehidupan baru bersama dengan tulang rusuk kalian yaitu istri yang anda pilih buat mendampingi hidup seumur hidup kalian. Disana juga anda membentuk kasih sayang bagi anak-anak. Pernikahan menjadi prioritas.
Dari awal Anda sudah menentukan dengan siapa anda akan melabuhkan hati. Untuk itu anda banyak belajar tentang orang yang menjadi tambatan hati supaya kelak bisa hidup dengan tahu sama tahu kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tujuannya karena anda pun takut ditengah jalan ada rencana yang membelok dari rencana sebelumnya. Tapi labuhan itu bisa berganti seketika begitu melihat ada pelabuhan baru dan dipengaruhi pula dengan adanya masalah. Masalah pun diciptakan semakin besar aipaya pelabihan itu bisa segera diginakan. Masalah yang sebenarnya sengaja diciptakan untuk menyakiti labuhan hatinya. Ia sengaja merusak bangunan yang sudah dibangun dengan susah payah. Ada yang sampai membongkar pondasinya akhirnya bangunan itu runtuh total. Suami pergi meninggalkan keluarga /istri meninggalkan keluarga. Akhirnya keluarga tinggal puing-puing dan nama.
Perselingkuhan itu bukan solusi malahan yang terjadi menjadi ruang penghancur yang menghancurkan bangunan diatasnya. Korban yang pertama kali adalah istri yang sejak awal dinikahi karena alasan cinta. Dengan demikian "cinta tidak cukup alasan sebagai landasan untuk menikah." Tidak lama cinta itu bisa lenyap ketika "merasa seolah-olah" ada cinta lain yang lebih baik yang akan mengisinya. Memang kulit bagus tidak selalu menunjukkan bahwa dalamnya bagus juga. Kamu cinta mati waktu pacaran belum tentu bisa dimiliki setelah menikah.
Tidak betah dengan selingkuhan dan kembali lagi mencari selingkuhan lain. Begitu seterusnya sampai tiba lebaran monyet.
Segala sesuatu yang dimulai dengan niat baik jika dikerjakan dengan baik hasilnya akan baik pula.
Dari pertama niat baik yang dibuat adalah menikah dengan cara baik. Dan bobotnya dicari dari bobot, bibit yang terbaik. Kayak kamu pilih benih dari buah yang terbaik. Supaya kelak bertumbuh dengan baik. Malangnya, Kemudian setelah dapat benih yang baik yang dikasih malahan racun perselingkuhan. Padahal sejak dari awal tujuannya adalah baik. Membangun sebuah keluarga diatas cinta keluarga yang baik. Kok akhirnya bisa melenceng mencari yang tidak baik setelah dapat yang baik?
Begitulah analisa saya kenapa anda mau menikah dengan seseorang? Tak lain tak bukan karena yang sejak awal dipilih menurutnya adalah yang terbaik. Kalau bisa menjatuhkan pilihan kepada yang tidak baik pada dasarnya adalah karena didalam isi kepalanya adalah kejahatan. Kejahatan sex, kejahatan mata, kejahatan pikiran. Bisa bayangkan kalau kamu orang baik tidak mungkin menyakiti dan menghancurkan keluarga yang dulu kamu bangun diatas kebaikan. Kalaupun suatu waktu kamu akan selingkuh berharap dapatkan semua kebahagian ingat saja, dasarnya sajapun dibangun diatas kejahatan.
1. Selingkuhan tahu kamu sudah berkeluarga. Kalau dia orang baik dan waras tidak mungkin menerima menyelingkuhi orang lain.
2. Keduanya sama-sama membangun diatas kejahatan. Apa mungkin orang yang menyelingkuhi bisa dikatakan baik. Suatu saat akan hancur dan berantakan karena hukum itu belum Tuhan cabut dari muka bumi ini. Apa yang ditabur itu juga yang akan dituai. Belum ada hukumnya orang menabur kejahatan menuai kebaikan. Namun kebaikan, Ia akan selalu ada untuk mengadili setiap kejahatan termasuk kejahatan keluarga.
3. Perselingkuhan kebanyakan didasari cinta uang, oleh uanglah orang tega berbuat jahat kepada sesamanya. Sesama wanita saling tega menyakiti. Tak perlu bawa-bawa Tuhan atau agama untuk pembenaran karena kebenaran itu selalu menemui jalannya dan selalu bertemu dengan titik terangnya. Tidak ada kebaikan dari perselingkuhan, sekalipun dengan dalil agama. Menyakiti dan merampas hak orang tidak ada kata "benar" disitu. Kecuali orang belum nikah kamu bisa menjatuhkan hak kepemilikan. Kalau sudah menikah itu sudah ada perjanjian dengan materai diatasnya. Artinya tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun kecuali kematian.
4. Yang selingkuhan memilih mau diselingkuhin karena demi harta dan selangkangan. Bukan hal yang baru lagi, ada uang Abang disayang, setelah kere ditendang. Sakit-sakitan tidak mau hasil selingkuhan merawatnya. Orang dia bukan tulang rusuknya eyaakan... Kalau bukan bagian dari tubuhnya yah kasih aja sama anjing, kan gak guna? Itulah cara selingkuhannya bertindak. Akhirnya tukang selingkuh minta rujuk pada istri pertamanya.
5. Perjanjian ini mengikat walau berusaha melepas dengan mengurai seperti benang kusut nyatanya perjanjian itu perjanjian sehidup semati dan perjanjian itu disaksikan oleh banyak orang bahkan Tuhan sendiri.
6. Itu makanya, kenapa orang yang selingkuh bahkan yang sudah bertahun-tahun hidup dengan selingkuhannya kembali minta rujuk kepada istri pertamanya?
7. Keabsahan pernikahan itu pada saat melangsungkan pernikahan pertama kalinya. Anda telah mengunci tulang rusukmu tepat didalam tubuhmu yaitu dibawah dagingmu. Coba anda bayangkan apa yang sudah terkunci di bagian rusukmu lalu dengan "kepedean" mau membongkarnya kembali. Disisi lain kamu sudah dengan sadar melukai bagian tubuhmu. Apa tidak murka Tuhan?
8. Makanya fakta yang terjadi, kebanyakan dan hampir semua yang pernah selingkuh tidak akan tentram jiwanya. Tidak tentram keluarganya apalagi dompetnya.
9. Kamu harusnya hidup dengan pasanganmu malah memilih pasangan dari zinah wajar saja jadi semua berantakan.
10. Wajar banyak orang diselingkuhi berkata: biarkan saja.
11. Barangkali orang yang terdampak perselingkuhan tahu dan mengerti bahwa orang yang menyelingkuhinya itu hidupnya tidak akan baik-baik saja. Biarkan orang tersebut merasakan akibatnya. Kalau tidak digebuk atau di cubit tidak akan tahu bagiamana rasa sakitnya. Barangkali setelah digebuk, dapat karmanya baru tahu bahwa mengabaikan tulang rusuknya tidak akan baik hidupnya. Tidak akan tentram jiwanya.
12. Setelah menemui masalah dikeluarga hasil perselingkuhan, mirip sinetron Indosiar, peselingkuh minta rujuk pada istri pertama. Dengan alasan khilaf. Modus sekali...
Kembali lagi kepada istri, apakah mau menerima suaminya yang pernah direbut orang lain. Kalau sudah merana dan menderita maka orang akan sadar bahwa apa yang dilakukannya itu salah. Hanya waktu yang akan membuktikan apakah mereka diterima atau tidak. Sebab kesempatan tidak selalu terjadi dua kali.
Post a Comment for "Suami yang selingkuh Akan kembali Ke Istri Tuanya, Benarkah Demikian?"