Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Elemen Yang tidak pernah berkata "cukup"

Bumi tidak pernah berkata cukup terhadap air dan dunia orang mati

Diantara semua elemen  yang ada di dunia ini, ada empat elemen yang tidak pernah berkata cukup. Manusia  berkata, manusia tidak pernah merasa puas dengan uang, tidak pernah puas dengan harta, apapun dilakukan demi mencapai tujuan. Ingatlah, ada saatnya suatu waktu akan cukup, aku tak bisa lagi, sepertinya sampai disini saja perjuanganku, semua ada masanya.


Sungguh tidak ada yang abadi dibawah kolong langit ini untuk tetap menjadi alasan mempertahankannya. Semua pada ujungnya akan berakhir dan menjadi sia-sia. Kekayaan, jabatan dan kepintaran akan berakhir seiring usia mengakhirinya.
Uang?  Yang menurut orang tidak ada puasnya, tidak pernah merasa cukup selama masih hidup mengejarnya sampai keujung bumi? Itupun akan berakhir dan tidak pernah dibawa mati. Tapi tahukah anda, bahwa ternyata ada 4 elemen yang tidak pernah berkata cukup? Simak apa saja elemen tersebut?




Api yang membakar.


Setiap hari selalu bertemu dengan elemen yang satu ini, karena tidak pernah bisa lepas dari kehidupan manusia terutama pada ibu-ibu. Pada saat kecil disebut sebagai sahabat manusia tetapi ketika berubah besar ia menjadi musuh yang sangat menakutkan. Elemen ini menjadi musuh besar manusia setelah berkobar memakan semua yang ada disisinya. Tak mudah memadamkan saat sudah menyala-nyala  dan membubung tinggi, sanggup menghanguskan apa dan siapa saja yang ditemui bahkan dengan mudah lidah-lidahnya menyulut bagian-bagian yang tersembunyi sekalipun oleh pengaruh dari panasnya.


Tak jarang perumpamaan api seringkali digunakan sebagai istilah kemarahan dan keterpancingan yang bisa menyulut kemarahan kesalahan seseorang. Sebelum api berhasil menghanguskan dan sebelum air memadamkan, sebelum semuanya habis api akan terus membakar tidak pernah berhenti  dan berkata "cukup". Tak perduli berapa banyak kerugian yang sudah diderita korban dan berapa banyak tubuh manusia yang berhasil dia jadikan abu yang tidak berarti, ia akan terus melahap.


Bumi yang tidak pernah puas dengan air


Walau lebih dari setengah bumi ini dipenuhi dengan air, bumi tidak akan pernah berkata "cukup" kepada air yang turun dari langit keatas bumi, atau sungai, berkata cukup kepada anak-anak sungai yang membawa air masuk kedalamnya. Bumi siap selalu menampung kapasitas air yang ditumpahkan kepermukaannya. Tak peduli entah bumi akan menggenangi seluruh permukaan bahkan menutupi bumi, tak peduli kebanjiran melanda yang membuat tangisan, jeritan, penderita dan kematian didalamanya. Tak peduli berapa banyak kerugian makhluk hidup yang diakibatkan.

Dan setelah itu, bumi sanggup menyimpan semua air yang ada didalamnya entah di bagian mana kantong-kantong itu tersembunyi. Hari ini hujan lebat dan banjir dimana, luar biasanya besok permukaan tanah sudah kering kenali. Sesuatu yang tidak pernah cukup.



Orang mandul.




Apa yang menjadi keinginan terbesar seseorang yang tidak bisa memiliki keturunan? Yah...punya keturunan. Sebuah pernikahan yang sempurna selain dari membangun hubungan yang sempurna tentu menghasilkan keturunan. Perjalanan setahun, dua tahun bahkan beberapa tahun pernikahan apabila belum dikaruniai anak akan menjadi masalah besar dan beban hidup yang berkepanjangan.


Untuk itu mengapa orang mandul tidak akan pernah bicara cukup dalam dirinya? Karena sampai kapan pun keinginan itu akan terus menggelora, bahkan saat usia tidak lagi bisa mendukung keinginan itu karena faktor usia salah satu keterbatasan dalam hidupnya. Ketika tidak pernah bisa punya anak saat yang bersamaan juga segala sesuatu yang ada pada dirinya tidak akan sanggup menggantikan kekosongan dalam dirinya karena kemandulan.



Dunia orang mati.


Pada dasarnya setiap orang takut menghadapi kematian. Ada orang yang yang memiliki keinginan untuk terus bisa hidup. Tapi apapun usaha manusia untuk mempertahankan hidup, itu hanyalah suatu kemustahilan, karena diatas langit masih ada langit, artinya ada oknum yang mengatur umur manusia yaitu TUHAN.


Bagaimana cara orang mempersiapkan diri sebelum menuju kesana, ini yang penting diketahui. Walau pada kenyataanya tidak ada orang yang merasa dirinya siap menyambut kematian. Kematian adalah misteri atau rahasia TUHAN yang diluar nalar manusia, tidak tahu persis kapan ia akan sampai kesana.


Sekalipun kematian merupakan jalan atau sarana untuk bertemu TUHAN tetap saja manusia takut dengan kenyataan ini, itu tadi karena merasa tidak siap. Setelah mati tidak ada lagi pesan yang bisa disampaikan karena sudah berbeda alam dan dimensinya. Meskipun ada kepercayaan tertentu yang masih menganggap bahwa orang yang sudah mati masih bisa melaksanakan aktifitas dan menyampaikan pesan-pesan layaknya manusia yang masih hidup walau faktanya tidaklah demikian. Saat hiduplah ia melakukan tugas-tugas yang seharusnya ia kerjakan saat tubuh masih hidup atau masih menyatu dengan jiwanya.

Selama dunia ini masih ada kabar kematian masih tetap ada. Tanah, itulah elemen manusia. Manusia diciptakan dari debu tanah dan akan kembali ke tanah. Walaupun ada beberapa upacara manusia cara mensemayamkan jasad manusia, tetapi tubuh manusia akan kembalinya ke tanah.


Belum pernah mendengar sekali saja bahwa tidak ada lagi kematian di dunia ini. Bahkan yang kita dengar adalah kabar kematian. Kematian adalah rahasia Pencipta kepada ciptaannya. Tidak ada yang luput dari kenyataan ini bagaimana pun canggihnya teknologi dan majunya peradaban manusia, pada kenyataannya semua manusia hanya menunggu gilirannya saja.

Dunia orang mati tidak pernah mengatakan sudah cukup baginya menerima bangkai kematian. Selama manusia masih berproduksi selama itu pula ada hembusan nafas berakhir.

Post a Comment for "4 Elemen Yang tidak pernah berkata "cukup" "