7 Fakta Membuktikan Bahwa Menjadi Lajang Cukup Menyenangkan dan Luar Biasa
Pilihan menjadi lajang kadang sangat beresiko dan dipandang sebelah mata. Walau pada dasarnya tidak semua lajang karena pilihan hidup, tetapi sebuah keadaan. Jalan itu mereka coba tebas untuk taklukkan tetapi tidak selalu berhasil, begitupun fakta tentang lajang. Orang berpikir orang yang melajang dianggap seseorang yang tidak laku. Anggapan ini oleh sebagian orang disebut sebagai aib dan tak sedikit orang memberi predikat baru yang sesungguhnya menyakitkan, ada yang bilang bujang lapuk, perawan / perjaka tua. Itu sebabnya sebagian orang merasa malu dan takut menyandang status lajang.
Ketakutan akan hal ini mendorong banyak anak muda tidak membuang-buang waktu mereka untuk menjomblo. Apalagi melihat orang disekitarnya semua sudah menentukan pilihannya untuk membangun keluarga. Jangan sampai omongan orang keduluan. Terkadang omongan tetangga lebih menyakitkan dari keadaan itu sendiri yang memaksa mereka mengambil keputusan karena ketakutan dengan status jomblo, bujangan lapuk.
Namun pernahkah pembaca berpikir bahwa orang yang melajang dapat membuktikan bahwa mereka lebih baik bisa menjadi orang hebat dan luar biasa? Inilah fakta ilmiah bahwa menjadi lajang itu bisa menjadikan mereka hebat luar biasa.
1. Hidup lajang membuktikan bahwa mereka lebih keluar melakukan apapun yang mereka inginkan tanpa merasa terkekang
Jangan pernah menganggap remeh sekalipun kepada orang yang berjuang sendirian tanpa peran orang lain disisinya seperti pasangan mereka. Pada dasarnya tidak semua manusia itu gagal dalam mengelola hidupnya dalam segala bidang dan juga tidak membuktikan bahwa mereka yang punya pasangan mampu bersaing dengan orang melajang.
Semua manusia itu dikaruniai bermacam - macam talenta yang bisa membawa mereka sukses dalam hidupnya. Manusia itu tidak ada yang sempurna sekalipun menganggap apa yang dia kerjakan dan apa yang dia terima sempurna. Itu benar adanya.
2. Hidup lajang bisa membuktikan bahwa mereka bisa Bahagia.
Credits :ig_girlzz.mind |
Bahagia itu milik semua orang, tergantung bagaimana orang tersebut menciptakan kebahagiaan dalam dirinya. Tak terkecuali dengan orang lajang. Jangan kita berpikir karena mereka membujang menjadikan dirinya seratus persen kesepian? Oh jelas tidak begitu. Para lajang yang tidak tidur dengan orang lain disampingnya atau seseorang yang selalu getol disisi kanannya atau ketika melihat orang berlalu didepan matanya sambil bergandengan tangan, lalu dia baperan juga? Belum tentu juga demikian.
Hidup bahagia tidak selamanya ditentukan oleh orang yang ada disampingnya kita yang berharap bisa menemani saat kapan dan dimana pun. Banyak orang masa kini walau hidup berpasang-pasangan tidak serta-merta membuatnya bahagia, tidak menjamin lantas hidupnya bisa lebih ceria dari orang yang single.
3. Orang lajang bahkan tidurnya lebih nyenyak dari orang yang punya pasangan.
Credits :ig_girlzz.mind |
Bagaimana tidak nyenyak apabila dalam tidurnya tidak ada yang menggaggu. Tidak ada yang membayangi tidurnya akan bangun tengah malam. Dia bebas bermimpi sampai fajar tiba. Tidak ada yang menarik selimut atau bantalnya, tidak ada yang menyenggol tubuhnya dari sisinya.
Tidur dengan pulas membuatnya saat bangun dengan kesegaran dan konsentrasi saat kerja terjaga.
Berbeda apabila orang yang memiliki kebisaan tidur larut malam, oleh pasangan anda diganggu oleh sesuatu hal; misalnya buang air kebelakang karena takut kegelapan atau disuruh buat gantiin popok bayi, atau anda diminta buat pijitan sama pasangan yang kebetulan badannya lagi pegal, dan macam-macam termasuk bunyi pintu yang kebetulan pasangan keluar kamar buat ambil minim. Apabila kamu memiliki gangguan tidur, saat terbangun sulit buat tidur lagi, betapa tersiksanya akibat kekurangan tidur.
4. Memiliki hubungan yang lebih luas barangkali.
Credits :ig_girlzz.mind |
Tentunya tidak ada yang membatasi mereka mau membangun hubungan dengan siapa, dan tujuannya apa. Alih-alih tidak ada yang mengikat mereka dalam satu ikatan resmi ketika membangun hubungan dengan lawan jenis yang bisa merusak keluarganya. Bebas memilih bergaul dan membangun hubungan sosial dengan siapa saja selama tidak melanggar garis merah. Jangan sampai menyalah gunakan kebebasan untuk memikat hati orang yang sudah menikah, bahaya :))
Dalam persahabatan mereka menunjukkan kualitas persahabatan yang lebih baik. Dari segi waktu mereka memiliki waktu yang cukup baik untuk membangun persahabatan itu sendiri karena mereka tidak selalu berada dalam genggaman dan pengawasan orang tua, istri dan anak-anaknya. Di samping itu lajang bisa berinteraksi dengan cinta untuk mempertegas kualitas hubungan itu sendiri. Kata cinta tidak selalu tujuan untuk mencintai. Jadi harap dimengerti jika seorang menyuguhkan kata-kata cinta bukan berarti cinta benaran, juga sebaliknya.
5. Dalam hal keuangan lajang lebih baik.
Credits:denada_me1 |
Meskipun sumbernya hanya dihasilkan dari satu orang tetapi yang menghabiskan juga hanya satu orang. Ini menjadi sebuah nilai plus bagi jomblowati dan jimblowan. Secara untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan mereka tidak perlu sampai menakar kedalam - dalam. Biaya hidup normal sebenarnya untuk berhutang kemungkinannya lebih kecil dibandingkan dengan orang yang sudah memiliki pasangan.
Jika dibandingkan dengan yang sudah berkeluarga dan memiliki anak biaya hidup pasti sangat mahal. Jika anak masuk sekolah menengah sampai perguruan tinggi yang menghabiskan dana besar dengan ekonomi menengah kebawah tidak jarang akan melayangkan status pinjaman kepada salah satu jasa keuangan. Dan ini akan menambah biaya pengeluaran yang berdampak kepada ketenangan dan ketidakstabilan keuangan.
6. Lebih baik pengetahuan diri untuk mencapai kemandirian.
Credits :ig_girlzz.mind |
Dengan tidak adanya beban yang bersarang dipundak mereka, dengan begitu akan lebih leluasa melapangkan pemikiran dan pengetahuan kepada pembangun diri mereka. Kalau masalah biaya mereka tidak pusing, karena uang sangat menunjang hidupnya lebih baik maka uang bisa digunakan untuk menggali performa dirinya.
Dengan kesendirian, mereka diajarkan untuk lebih baik dan lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Karena untuk sendiri sebenarnya tidaklah mudah. Nah disinilah mereka berusaha sebaik mungkin mempertahankan hidup mereka sampai nanti. Dan untuk bisa menang sampai nanti ya harus dibekali dengan pengetahuan diri yang mumpuni. Bagaimanapun anda harus mandiri dan untuk itu dibutuhkan pengetahuan untuk menopang hidupnya nanti.
7. Lebih loyal dalam hal memberi.
Credits :ig_girlzz.mind |
Sebelumnya banyak orang sebelum menikah begitu loyal kepada orang tuanya, adiknya, kakaknya, saudaranya, bahkan temannya. Perhitungannya masih ringan dan hasilnya bisa langsung dapat. Begitu sudah berkeluarga perkalian, pertambahan sampai pembagian begitu cermat tanpa ada salah. Begitu masuk pengurangan rumitnya minta ampun supaya hasilnya bisa salah. Ini sebuah perumpamaan saja. Orang pintar semuanya pasti bisa menghitung dengan benar.
Maksud, sangat sulit begitu ada kalimat pengurangan langsung banyak salahnya, apalagi pengurangan hasil kepada mertuanya bisa salah semua. Itu sebabnya saat lajang mudah saja memberikan uangnya kepada orang yang mereka sayangi. Status bisa mengubah segalanya termasuk dalam hal beebagi. Jadi sebenarnya lajang itu lebih loyal kepada barang miliknya untuk diberikan karena mereka tidak punya beban yang lebih.
Post a Comment for "7 Fakta Membuktikan Bahwa Menjadi Lajang Cukup Menyenangkan dan Luar Biasa"