Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menghadapi Mertua Rese Yang Bikin Stress

 Mertua...

Mertua cerewet

Berhubung saya belum masuk episode atau fase mertua jadi sebenarnya belum tahu rasanya menjadi seorang mertua. Saat ini masih memangku posisi sebagai menantu. Namun, tak jarang untuk menanggapi keluhan dari beberapa mertua seringkali saya memposisikan diri sebagai seorang mertua sekaligus menantu ketika tiba-tiba ada mertua curhat pada saya tentang menantu. Dan menjadi menantu sekaligus mertua saat menantu curhat pada saya mengenai perilaku mertua.


Terkadang saya seperti membuka ruang konseling pernikahan dan hubungan keluarga di rumah.  Telinga saya akan terbiasa dengan keluh kesah orang-orang yang silih berganti curhat atau sekedar menyampaikan uneg-unegnya bagaimana sikap seorang mertua dan menantu. Tapi, saya senang....


Kenapa saya harus senang kepada mereka yang silih berganti datang kehadapan saya dan menceritakan masalah di keluarga mereka?.....

Jawabannya! :

Jujur saya senang menerima mereka dengan segala masalah yang mereka hadapi. Paling tidak saya akan tahu bagaimana hidup mereka dalam keluarga. Apa yang tadinya terlihat mulus didepan, ternyata kenyataan tidak selamanya harmonis. Ada banyak masalah yang baru tahu ketika cerita itu keluar dari mulut mereka.


Sudah menjadi hal yang umum antara menantu dengan mertua sering kurang harmonis. Ternyata jika ketidakharmonisan ini terjadi yang stress bukan hanya menantu melainkan juga mertua. Keduanya mengalami stress yang sama. Ditempat yang tidak kelihatan mertua juga sering menangis sama  halnya dengan menantu. Mertua, karena umurnya sudah semakin uzur seringkali lebih sensitif dari biasanya. Gampang sekali baperan.

 

Dilema Menghadapi Mertua rese yang sering kali bikin stress 

Menantu
Credit: nutrifessor


Menjadi dilema buat menantu ketika terjadi ketidak-mesraan diantara keduanya terutama bagi yang tinggal serumah / rumah yang saling berdekatan dengan mertua. Ada saja kesalahan menantu baik yang sengaja diciptakan mertua ataupun menantu. Itu biasa karena adanya:

- Karakter mereka memang dari sananya berbeda. 

Bayangkan anak dari yang lahir dari rahim seorang ibu bisa saja berbeda karakter, apalagi dengan menantu yang "seorang datangan". Bila hati mertua kurang sreg dengan menantu, maka akan banyak sekali terlihat kekurangan menantu yang sengaja diciptakan mertua supaya menantu tidak betah.


- Ketidaktahuan sifat dan karakter menantu - mertua membuat mereka saling menjaga perasaan. Saling mengunci diri takut kalau-kalau saling melukai.


- Terciptanya ketakutan dan rasa segan kepada mertua membuat hubungan mereka menjadi kaku.


-Ketakutan saling menegor dalam penyampaian sesuatu akhirnya antara menantu dan mertua terjadi "tebak-tebakan."


- Mertua merasa punya kendali kepada menantu karena merasa milik penuh akan anaknya sehingga menantu pun wajib tunduk apa kata mertua.  


- Merasa sungkan dan takut kepada mertua karena masih tinggal dan dibiayai mertua 


- merasa takut kepada menantu karena mertua tinggal atau dinafkahi oleh anak dan menantu.


- Mertua sering melontarkan kata-kata sindiran kepada menantu karena kekurangan dan ketidaksempurnaan menantu 


- Mertua terlalu mengurusi keluarga anak dan menantu dan tidak mengerti batasan dan posisinya sebagai mertua atau orang tua yang sudah merelakan anaknya jadi milik orang lain yang dibawa kerumahnya.


- Dan masih banyak lagi keluhan-keluhan lainnya, termasuk juga mertua atau orang tua yang sengaja menghancurkan kebahagiaan anaknya dengan sengaja melempar bara untuk perceraian anaknya.


Memang, ada begitu banyak orang tua yang tidak peduli kebahagiaan anaknya. Entah apa yang ada di otaknya,... Eh... Maksudnya pikirannya☺.


Manusia punya siklus yang tidak akan putus selama masih hidup. Kalau sudah sold out yah apa boleh buat otomatis cut .. putus...


Tulisan kali ini...

Cara Menghadapi Mertua Rese yang pada bikin stress...


Ceklist dulu apa masalah yang sedang terjadi dengan mertua. Tentu segala sesuatu ada dulu akarnya baru muncul daunnya. Nah, kalau asapnya ada, maka ada apinya. Kalau sudah ketemu mau ditambah pakai bensin atau dipadamkan dengan air.


Apa masalah yang menantu hadapi sehingga menimbulkan perpecahan dalam keharmonisan hubungan mertua - menantu?

Tidak enak bukan jika sampai terjadi perang dingin antara mertua dengan menantu. Salah-salah sedikitpun rasanya tidak nyaman. Ujung-ujungnya menantu dan mertua sering main petak umpet saling menghindar. Tidak enak banget...


Yang paling aman buat menghindari ketidakharmonisan alias ketidakmesraan ini, maka yang perlu dilakukan diantaranya adalah:

 1. Jangan pernah tinggal serumah dengan mertua.

Sepintar dan sebaik apapun mengambil hati mertua, tetap sebagai menantu tetap tidak bisa lepas dari nyinyiran dan sikap rese mertua. Pasti ada saja yang salah. Tidak akan pernah dapat predikat menantu sempurna. Namanya juga manusia, tidak ada yang sempurna dan punya hati. Sekeras apapun menantu atau mertua berjuang memberikan yang terbaik tetap masih ada cela perbuatan itu tidak merasa pantas. Tidak baik.


Jadi untuk menghindari sorotan mertua yang berpeluang mendapat perkataan pedas dari mertua adalah menghindarkan diri untuk tidak tinggal serumah dengan mertua. Semakin sering bertatap muka dengan mertua semakin mertua merasa eneg dengan muka menantu😄😄.


2. Pandang Mertua orang tua sendiri. 

Anggap Mertua adalah orang tua sendirii
Credit : happyfresh_id

Mertua adalah paketan dengan anak yang tidak bisa dipisahkan. Biar bagaimanapun, anak kandung tidak dapat dipisahkan dari orang tuanya, bagaimana pun jahatnya ia sebagai orang tua, tetap saja ia orang tua jodohmu. Kalau tetap nekad jangan marah kalau di cap anak / menantu durhaka. Enggak takut dikutuk jadi batu? 


Ingatkan, disaat menikah, orang tua yang menikahkan? Ada peran orang tua. Jadi yang menikah bukan hanya kedua mempelai melainkan juga keluarga. Kalau misalnya dalam keluargamu sudah "jadi orang" ada andil orang tua/ mertua, dan jika tidak "jadi orangpun, orang tua/ mertua pasti memberikan dukungan moril dan materil. 


3. Berikan segera cucu buat mertua.

Credit: isabelmoconnor

Pernah enggak sih sebelum menikah kepikiran: "gimana nanti jika setelah menikah di keluarga tidak mendapat anak?" Beberapa kasus perceraian suami istri dilakukan mertua akibat tidak bisa menghadirkan anak dalam keluarga. Atau menelan pil pahit harus dimadu demi mendapat anak dari madu. Dan itu semua terjadi atas desakan mertua.


Ada banyak mertua yang suka rese kalau anak yang sudah dinikahkannya belum juga kasih cucu. Yang pertama dicecar adalah menantu. Seolah dalam pernikahan anaknya, menantulah biang keroknya. Menantulah yang paling bermasalah sumber segala kegagalan.


Bila sudah bertahun-tahun menikah belum dapat anak juga, menantu bisa diusir dari rumah dicarikan menantu baru yang diharapkan bisa kasih cucu. Jahat kan punya mertua rese bin usil!


4. Kasih mertua yang berharga dan enak-enak.

Membahagiakan mertua
Kredit ilustrasi : dahliasardjono



Bukan hanya mertua yang senang mendapat sesuatu dari seseorang, saya juga senang ada yang mengantarkan sesuatu kerumah atau tiba-tiba handphone saya berbunyi dapat pesan pemberitahuan : Credit trf dari  **** sekian juta. Wah senang banget. Nah mertua juga begitu.


Siap-siap jadi obrolan baru kepada tetangga. Topiknya dulu begini - begitu, jelekin menantu setelah itu berubah menjadi topik baru : Menantu yang baik. Apa contohnya: mertua senang kalau menantu belikan tas, baju, perhiasan...  


Setiap kali mertua sudah mulai uring-uringan, kasih lagi, belikan lagi yang enak-enak dan sesekali ajak jalan-jalan.


5. Jangan marahi anak-anak (cucunya didepannya)

Mertua bisa murka pada menantu apabila didepannya menantu marah-marah sama anak, entah pun itu alasannya karena anak sedang melakukan kesalahan. Pokoknya jangan 🚫. Sebaiknya tahan dulu emosi sampai mertua berlalu dari rumah. 

Ingat: Mertua lebih sayang pada cucu daripada anak dan menantu. Lagi pula mertua gampang sekali tersinggung, entar dikira tidak senang kalau mertua ada di rumah, seolah memukul anak sebagai arena pelampiasan ketidaksukaan terhadap kehadiran mertua. Jangan merasa tidak apa-apa marah pada anak didepan mertua, bisa jadi musuh nanti. Enggak mau kan dijauhi dan dimusuhi mertua?


6. Jangan suka malas-malasan didepan mertua.

Enggak tahu kenapa, kalau sudah menjadi mertua cerewetnya berbeda. Entah apa-apa pun semua jadi salah. Entah, apakah nanti saya juga akan seperti mereka kebanyakan? Saya rasa tidak.


Pola zaman dulu dengan ibu masa kini sangat berbeda. Bila menantu bangunnya agak siang, itu bisa omongan ke tetangga. Padahal bagi ibu-ibu yang belum jadi mertua saat sekarang ini, bangun kesiangan sudah lumrah. Tapi bagi mertua, itu adalah kesalahan fatal😂.


Kalau mertua sedang berkunjung, bangunlah cepat-cepat sebelum jadi omongan ke tetangga. Bermalas-malasan tidak boleh ada dalam kamus mertua, camkan itu baik-baik😆.


7. Jangan pernah jual atau buang barang mertua.

Mertua kalau mengorek kesalahan sampai kedalam-dalamnya. Maka dari itu jangan pernah apa-apakan barang mertua sebelum mendapat izin darinya atau sebelum ia meninggal. Bisa-bisa anaknya diajak berseteru dengan menantunya, bahaya. Semua barang yang mertua simpan itu berharga baginya dan jangan coba-coba jual atau buang.


8. Jangan suka diam kepada mertua bisa saja dianggap menantu sedang membangun permusuhan.
Yang dibenci oleh mertua kalau menantu diam


Mertua sungguh banyak prasangka-nya karena pada dasarnya mertua itu jeli sekaligus rese. Inilah yang kadang membuat menantu ingin berlari se-segera mungkin dari rumah. Hidup bersama dengan mertua itu sangat tidak enak, banyak kali pun yang mesti dijaga. Menantu diam saja bisa menyinggung perasaannya, apalagi saat berbicara. Bisa double kesalahan menantu.


Kadang diamnya menantu, bukan karena marah atau kesal sama mertua, bisa saja menantu lagi sariawan atau lagi ada yang dipikirkan. 

Ada saat-saat butuh diam. Namun bagi mertua tidak ada istilah diam adalah emas. Diam adalah kebencian bagi mertua. Maka jangan diam kepada mertua. Hati menantu harus bisa sekeras baja menahan segala hal supaya mertua senang.


Sampai disini sudah tahukan apa yang harus dilakukan menantu setelah menikah? Pokoknya jangan dekat-dekat sama mertua. 

Post a Comment for "Menghadapi Mertua Rese Yang Bikin Stress"