Melihat Peluang DI Balik Masalah - Masalah Seingkali Menjadi Loncatan Naik Level
Satu jam bersama fakturis
#Inspirasi hidup #
Setiap kesempatan menjadi momen yang sangat berharga apabila kita menyadari bahwa kesempatan itu adalah pengalaman dan pengetahuan. Kesempatan tidak selalu datang dua kali. oleh karena kesempatan tidak selalu datang dua kali, disitu saatnya menyadari bahwa saat mendapat kesempatan, harus memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar sesuatu dengan baik. Tidak selamanya kesempatan yang datang mengenakkan di hati, terkadang juga pahit. Akan tetapi apapun rasa yang di berikan ambillah itu sebagai suatu mata pelajaran yang berguna bagi kita.
Mungkin terkadang harus marah, karena datangnya tidak diinginkan tetapi harus di ketahui bahwa kesempatan yang datang itu adalah fakta meski bagi mereka bukan sebuah keinginan. Dalam kemiliteran dikenal istilah " Latihan kemiliteran". Ada latihan menembak, merangkak, melompat dan terjun. Berbagai macam latihan dan gerakan ini diajarkan untuk melatih baik mental maupun fisik dan tujuannya adalah supaya prajurit tersebut siap menghadapi musuh. Latihan tidak selamanya enak bagi mereka, tetapi dalam kemiliteran latihan itu tetap harus dilakukan, karena seorang prajurit akan terus dilatih ketangkasan supaya kemampuan mereka lebih tajam dan peka terhadap tantangan. Latihan yang mereka jalankan bukan dimasa perang melainkan saat dimasa tenang supaya dalam latihan bisa lebih fokus. Seperti seorang prajurit kita juga perlu latihan kepekaan terhadap tantangan dan kesempatan. Jika dimasa tenang kita tidak bisa melihat kesempatan kita akan dipaksa melihat di masa sulit.
Mengawali kisah inspirasi hari ini tentang satu jam bersama fakturis, saya yakin bayangan yang ada di benak pembaca adalah menjadi seorang admin fakturis yang sedang bekerja pada sebuah perusahaan. Topik ini arahnya bukan tentang pekerjaan yang sedang di kerjakan tetapi bagaimana sebuah kesempatan yang datang pada kita dan bagaimana cara merespon dengan baik. Angka satu merupakan angka yang paling awal, pertama dan memiliki banyak arti. Meskipun banyak arti tetapi angka 1 merupakan puncak dari ambisi seseorang. Semua orang pasti bangga dan ingin disandingkan dengan angka ini. Angka ini selalu berada di urutan nomor satu dalam bilangan numerik. Sebenarnya bukan angka 1 yang ingin di tonjolkan dalam topik ini tetapi lebih kepada waktu. Waktu yang se-singkat-singkatnya yang kita miliki dalam sebuah kesempatan. Kesempatan datang begitu cepat menghampiri kita bahkan bisa di bilang ketika kesempatan itu datang kita tidak dibiarkan untuk berpikir walau sejenak. Kecepatan dan respon itulah yang saya bahas dengan judul satu jam bersama fakturis.
Bukan tanpa alasan saya memilih topik ini, karena sama seperti yang saya telah jelaskan diatas bahwa terkadang kesempatan itu datangnya terburu-buru, jika kita tidak sigap untuk meraih maka kita akan tertinggal, PELUANG akan meninggalkan kita.
Saya memberikan gambaran yang sama dengan itu, yaitu sama seperti permainan bola kasti. Ketika kita sedang berada dalam arena lapangan bola kasti kita bergabung menjadi seorang pemain. Ada saatnya kita mendapat giliran untuk menjadi pemukul bola. Apabila kita tidak jeli memperhatikan lawan main kapan ia akan melempar bola, sedikit saja lalai memperhatikan bola yang di lemparkan lawan main maka kita ada di dua kemungkinan; yang pertama: kita yang akan memukul bola atau sebaliknya yang kedua: bola yang akan memukul kita. Kesempatan juga seperti itu, jika kita jeli melihat kesempatan dan mau mengambilnya maka kita akan beruntung, sebaliknya jika kita tidak jeli melihat kesempatan maka kesempatan yang menggilas hidup kita.
Saya memberikan gambaran yang sama dengan itu, yaitu sama seperti permainan bola kasti. Ketika kita sedang berada dalam arena lapangan bola kasti kita bergabung menjadi seorang pemain. Ada saatnya kita mendapat giliran untuk menjadi pemukul bola. Apabila kita tidak jeli memperhatikan lawan main kapan ia akan melempar bola, sedikit saja lalai memperhatikan bola yang di lemparkan lawan main maka kita ada di dua kemungkinan; yang pertama: kita yang akan memukul bola atau sebaliknya yang kedua: bola yang akan memukul kita. Kesempatan juga seperti itu, jika kita jeli melihat kesempatan dan mau mengambilnya maka kita akan beruntung, sebaliknya jika kita tidak jeli melihat kesempatan maka kesempatan yang menggilas hidup kita.
Ada banyak kesempatan yang datang dalam hidup kita, tetapi terkadang kita tidak menyadari apakah itu kesempatan atau menjadi sebuah jebakan. Kesempatan tidak lepas tentang keputusan, karena meskipun kesempatan datang jika tidak bisa di putuskan apakah akan mengambil kesempatan meskipun dalam kondisi terburu-buru atau membiarkan berlalu begitu saja. Kadangkala kita lebih lama berpikir sehingga kesempatan itu segera berlalu karena bagi sebagian orang keputusan yang dibuat terburu-buru/menggebu-gebu tidaklah memberikan dampak yang baik tetapi jika kita bisa melihat itu sebagai sebuah kesempatan "why not?? kenapa tidak?
Sering kali di awal kita akan cepat merespon, dan bekata: apa-apain ini, saya kan belum siap? saya kan tidak ahli dalam bidang itu? kenapa harus saya, masih ada yang lain yang bisa menggantikan saya? lhooo itu kan bukan bagian saya??? sama seperti pembaca, saya juga merespon demikian. Ketika saya ditugaskan keluar kota dengan basic yang saya miliki hanya sebagai finance karena saya memang berada di department keuangan tiba-tiba diminta untuk training satu depo/cabang dengan seluruh bidang kerja. Apa yang saya rasakan dan pikirkan memang tidak enak, yang pertama saya memiliki satu bidang pekerjaan, kedua dengan waktu yang cukup panjang dan ketiga dipersiapkan dengan terburu-buru,,,,Jujur saya harus mengorbankan banyak hal, tetapi terakhir saya sadar bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi dalam hidup saya tanpa seizin Tuhan. Hari pertama saya belajar seorang Fakturis untuk memulai training saya di luar kota, tetapi belajar bukan dengan waktu yang cukup. Habis jam istirahat makan siang saya diminta belajar dan jika diperhitungkan hanya sekitar kurang lebih 1 jam dalam satu mata pelajaran fakturis dengan segudang turunannya, kemudian berlanjut ke gudang dan kas. Hari kedua pembelian sekitar setengah jam. Apakah bagi saya itu waktu yang cukup untuk belajar? tentu tidak. Dengan emosi yang meledak-ledak ketika saya di utus untuk men-training cabang. Setengah perjalanan menuju tujuan, saya dengan kemarahan berguman dalam hati harus berhenti kerja.
Sebelum kejadian itu saya tidak pernah berpikir untuk pindah ke lain hati (perusahaan lain-red) tetapi sejak saat itu saya berpikir memutuskan untuk mencari kerja di tempat lain sembari merintis usaha baru supaya bisa segera keluar dari perusahaan tersebut. Seandainya saja tidak diperhadapkan dengan kejadian diatas saya masih santai dan terus berkarir di perusahaan tersebut karena saya merasa berada di zona yang aman, tetapi saat saya di utus menjadi trainer, itu juga awal bagi saya untuk melihat kesempatan untuk meraih hal-hal yang jauh lebih baik dan menjanjikan. Kita harus berterimakasih kepada setiap kesempatan yang datang dalam hidup kita, karena tanpa kesempatan tersebut kita tidak bisa belajar lebih banyak tentang kapasitas dan kehidupan kita.
Sering kali di awal kita akan cepat merespon, dan bekata: apa-apain ini, saya kan belum siap? saya kan tidak ahli dalam bidang itu? kenapa harus saya, masih ada yang lain yang bisa menggantikan saya? lhooo itu kan bukan bagian saya??? sama seperti pembaca, saya juga merespon demikian. Ketika saya ditugaskan keluar kota dengan basic yang saya miliki hanya sebagai finance karena saya memang berada di department keuangan tiba-tiba diminta untuk training satu depo/cabang dengan seluruh bidang kerja. Apa yang saya rasakan dan pikirkan memang tidak enak, yang pertama saya memiliki satu bidang pekerjaan, kedua dengan waktu yang cukup panjang dan ketiga dipersiapkan dengan terburu-buru,,,,Jujur saya harus mengorbankan banyak hal, tetapi terakhir saya sadar bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi dalam hidup saya tanpa seizin Tuhan. Hari pertama saya belajar seorang Fakturis untuk memulai training saya di luar kota, tetapi belajar bukan dengan waktu yang cukup. Habis jam istirahat makan siang saya diminta belajar dan jika diperhitungkan hanya sekitar kurang lebih 1 jam dalam satu mata pelajaran fakturis dengan segudang turunannya, kemudian berlanjut ke gudang dan kas. Hari kedua pembelian sekitar setengah jam. Apakah bagi saya itu waktu yang cukup untuk belajar? tentu tidak. Dengan emosi yang meledak-ledak ketika saya di utus untuk men-training cabang. Setengah perjalanan menuju tujuan, saya dengan kemarahan berguman dalam hati harus berhenti kerja.
Sebelum kejadian itu saya tidak pernah berpikir untuk pindah ke lain hati (perusahaan lain-red) tetapi sejak saat itu saya berpikir memutuskan untuk mencari kerja di tempat lain sembari merintis usaha baru supaya bisa segera keluar dari perusahaan tersebut. Seandainya saja tidak diperhadapkan dengan kejadian diatas saya masih santai dan terus berkarir di perusahaan tersebut karena saya merasa berada di zona yang aman, tetapi saat saya di utus menjadi trainer, itu juga awal bagi saya untuk melihat kesempatan untuk meraih hal-hal yang jauh lebih baik dan menjanjikan. Kita harus berterimakasih kepada setiap kesempatan yang datang dalam hidup kita, karena tanpa kesempatan tersebut kita tidak bisa belajar lebih banyak tentang kapasitas dan kehidupan kita.
Kita sering dihadapkan pada keputusan diluar keinginan, karena tidak berkenan dihati timbullah gerutu karena tidak siap menerima keputusan dan kenyataan yang ada didepan mata. Itu bisa saja terjadi karena merasa di rugikan atau perlakuan yang menyimpang dari keadilan. Apapun itu alasan yang membuat kita marah, tenangkan diri sejenak, tarik nafas dalam-dalam dan mulailah berpikir positif.... Untuk semua itu kita punya pilihan, jika kita menolak pun sebenarnya bisa, tetapi persoalannya, apakah jika kita menolak masih dapat kesempatan yang sama lagi? Atau jika masih mendapat kesempatan berapa lama lagi kita perlu waktu untuk menunggu?.
Kesempatan tidak selalu datang dua kali, oleh sebab itu harus jeli dan cermat melihat kesempatan. Jangan terburu-buru membuat penolakan, harus dipikirkn matang-matang apa manfaatnya dan apa ruginya. Jika manfaatnya lebih banyak, pertimbangkan, jika lebih kecil tolak. Terkadang tidak selamanya harus ditolak meskipun berat untuk di terima. jika sudah seperti itu jalan satu-satunya dinikmati saja. Tidak ada yang lebih baik dari semua masalah selain melihatnya sebagai kesempatan dan pembelajaran diri. Membuka peluang untuk mempelajari sesuatu walau harus lari dari kenyamanan. Karena apabila tidak pernah memberi ruang terhadap sesuatu yang baru pada ujungnya akan seperti katak dalam tempurung. Bila berani mengambil setiap kesempatan, kesempatan akan memperkenalkan dunia dan aktivitasnya, dan mengungkapkan betapa luasnya dunia berkarya lewat hidup kita.
Kita tidak bisa hanya terpaku kepada bidang tertentu saja, sehingga kita tidak memberi kesempatan untuk melihat bidang lain pada hal itu sebenarnya penting untuk di pelajari. Kita senang saat tidak ada yang mengusik, Rasanya aman dan tenteram, Tetapi yang terjadi sebenarnya adalah bahwa kita sedang membatasi kapasitas kita padahal kita bisa melampaui ambang batas dari yang kita miliki. Karena asyik dengan pekerjaan hingga ketika orang minta bantuan pun terkadang kita mengabaikan dan bilang, ahhh nanti dulu masih sibuk. Padahal jika kita memberi peluang untuk belajar dari orang lain sebenarnya ada banyak pelajaran yang bisa didapatkan tanpa harus membayar dengan uang. Bila saja mau merespon semua kesempatan yang pernah singgah dalam hidup kita, pasti kita sangatlah beruntung. Tidak ada yang instant dalam mencapai sesuatu, hanya dengan kesempatan yang bisa melakukannya. Coba bayangkan, orang bayar jutaan rupiah untuk membeli satu mata pelajaran untuk memahami bidang tertentu karena tidak semua orang yang beruntung mendapatkan kesempatan dengan gratis. Orang lain menginginkan seperti yang kita lakukan tetapi tidak bisa, kenapa? karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk mempelajari yang kita pelajari. Kalau boleh jujur, kesempatan dapat memberi pelajaran itu asal kita mau. Nah kalau ada yang gratis kenapa tidak dimanfaatin. so, yang gratis lebih enak bukan? ๐๐๐๐...
Inilah cara melihat peluang di balik masalah, Semoga bermanfaat ya,
Inilah cara melihat peluang di balik masalah, Semoga bermanfaat ya,
Post a Comment for "Melihat Peluang DI Balik Masalah - Masalah Seingkali Menjadi Loncatan Naik Level"