Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KEGAGALAN SEBUAH HARGA YANG HARUS DIBAYAR MAHAL




Mendengar kata kegagalan seringkali gambaran yang terlintas di otak kita sebagai sebuah derita yang harus dihindari setiap orang. Karena orang yang mengalami seringkali membuat bekas dan meninggalkan trauma  dan sekaligus sebagai pengingat tentang pesakitan dimasa lalu. Tidak  ada yang menginginkan itu terjadi karena rasanya pahit dan getir dan ingin rasanya cepat-cepat disepah.


Kegagalan merupakan bagian dari peranan membangun sikap dalam menjalankan suatu keputusan untuk mendapatkan kesempatan. Kesempatan pun tidak selalu berujung pada keberhasilan karena dalam kesempatan bisa saja mengalami benturan yang mengharuskan kembali gagal. Kendati demikian masalah jangan menghentikan langkah anda.


Kegagalan bukan hal yang harus ditangisi sebab Kegagalan bukan akhir pejalanan seseorang, Anda yang pernah gagal harus melahirkan kembali motivasi langkah anda untuk berjuang demi impian yang tertunda karena impian merupakan tiang penggeraknya untuk maju serta meraih apa yang seharusnya anda raih. Gunakan kesempatan kedua, ketiga dan kesempatan-kesempatan berikutnya untuk memperbaiki segala kekurangan yang menimbulkan anda pernah gagal dan jatuh.


Seseorang jarang menyadari kesalahannya jika tidak mengalami masalah terlebih dahulu. Untuk itu  masalah dan kegagalan diperlukan untuk menemplak supaya ia tersadar dari kebodohan. Masalah harus membuat dirinya menangis dan mewek. Karena setiap kesalahan selalu mengandung  hukum sebab akibat dan konsekuensinya harus dibayar dengan harga tergantung apakah anda yang akan dibayar atau anda yang membayar, tergantung tindakan apa yang anda lakukan.
Banyak kasus yang mengajar seseorang untuk belajar hati-hati. seperti yang terjadi dalam kasus-kasus dibawah ini:


Kasus Pertama
Seorang karyawan harus berbenturan dengan masalah keuangan di sebuah perusahaan karena tidak tahu cara menjaga dan mengelola uang perusahaan dengan baik. Barangkali bagi seorang pemula yang baru bekerja disebuah perusahaan, ketelitian bukan sesuatu  harga mahal yang perlu diperjuangkan dan dipelajari karena belum tahu efek dari ketidaktelitian tersebut. Akibatnya iapun harus bertanggung jawab dan rela mengorbankan gajinya di potong tiap bulan selama satu tahun demi membayar kegagalan yang ia perbuat.


Saat itu ia seorang yang gagal dalam menjalankan fungsinya sebagai staff  keuangan sehingga akibat dari kegagalan itu ia harus membayar sejumlah uang dan kepercayaan. Ia perlu diajar teliti dan harus membayar berjuta rupiah atas pelajaran berharga itu, entah ia lulus atau tidak kita lihat nanti hasilnya.


Kasus Kedua
Hari-hari ini saya sedang asyik-asyik wara-wiri di media sosial, kawan. Bukan sebagai penggiat hanya pengunjung pasif saja yang kadang muncul dan kadang juga hilang. Berhubung bulan ini lagi ramai akibat beberapa kasus yang terjadi di negeri kita maka saya hadir sebentar-sebentar di media sosial biar tahu info enggak dibilang orang buta informasi dan sekalian menjawab keingintahuan saya. Saya biasa begitu, kalau ada momen saya nampakkan diri saya, seperti pada saat pemilukada DKI tahun lalu. Orang ramai saya pun ikut ramai...


Inilah yang saya soroti selama hadir didunia maya, dunia yang beragam macam fitur dan karakter manusia. Dari kasus yang terjadi yang berhasil saya rangkum, bahwa kegagalan adalah sebuah harga yang harus dibayar atau tepatnya kelakuan yang harus dibayar mahal.


Sebagai contoh dari kegagalan akibat sebuah tindakan ceroboh yang dimaksud diantaranya bahwa harus menderita, baik berupa materi maupun unmateri. Mari simak cara "wanita un Cerdas" ini saat mengekspresikan dirinya di medsos. Kita tahu medsos adalah sebuah wadah bersilaturahmi atau bersosialisasi lewat dunia maya. Kesannya dunia awang-awang tapi bisa terjebak masuk kedalam dunia nyata.


Saat medsos dialihfungsikan, maka inilah yang akan terjadi. Jebakan Batman....
Seperti kasus tiga wanita cantik dan pria tampan ini yang akhirnya harus membayar kesalahan dan kegagalannya saat  gagal mengendalikan diri yang akhirnya berurusan dengan pihak berwajib

Pertama: seorang dosen Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara(USU) yang bernama Himma dewiyana Lubis usia 40 tahun warga Jalan melinjo II komplek johor Permai, Medan Johor, Kota Medan ditangkap polisi pada hari Sabtu 19 Mei 2018. Himma begitu panggilannya seorang penyebar Hoax di medsos. Ia menyebutkan dalam akun Facebooknya " 3 bom gereja Surabaya hanyalah pengalihan isu" Skenario Pengalihan yang sempurna... #2019GantiPresiden.
Saat diamankan ia berdalih itu bukan miliknya, ia hanya mengambil dan menyebarkannya kembali.



Kedua: Seorang Kepala Sekolah di sebuah SMP di kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat yang bernama Fitri Septiani Alhinduan atau disebut dengan FSA. Ia menuliskan dalam akun Facebooknya: Sekali mendayung 2-3 pulau terlampau, sekali ngebom
1. Nama Islam dibuat tercoreng
2. Dana Trilyunan program anti teror cair
3. Isu 2019 ganti Presiden tenggelam
Sadis lu, bong...rakyat sendiri lu hantam juga. Dosa besar lu..!!!

Bukankah "teroris"nya sudah dipindahin ke NK?
Wah..ini pasti program mw (mau-red) minta tambahan dana anti teror lagi nih? Sialan banget sih sampe ngorbankan rakyat sendiri? Drama satu kagak laku, mw bikin drama kedua. Itulah penyataan Hoaxnya yang viral di media sosial yang akhirnya di cyduk pada Senin 14 Mei 2018 dan dijadikan tersangka pada Rabu 16 Mei 2018 dan dijerat dengan pasal 45A ayat 2 Jo pasal 28 ayat nomor 2 UU 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan UU Nomor 1 tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana.




Ketiga: seorang  gadis yang berprofesi sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit Batam, Kepulauan Riau, Pekanbaru
Ia menuliskan dalam akun Fecebooknya: kamiii ibadahhh hanya hari mingguuu tuh pun cumannn 2 jammm
Kalian ibadah setiap menittt setiap detikkkk masjidmuuu tuhhh... (gak tega nulisnya disini, kasihan Orang yang membacanya-red) selengkapnya lihat saja yang ia tulisan photo dibawah ini



Himma dan FSA keduanya sama-sama berprofesi sebagai pendidik karena dianggap berpendidikan tapi hakekatnya bukanlah mendidik . Iya sih, kan mereka pada lulus perguruan tinggi! dan satu lagi nih perawat, bekerja sebagai perawat; bukannya merawat malah membuat sakit dan melukai hati orang.


Tapi benar lho, pendidikan tinggi tidak menjamin mereka punya intelek dan akhlak yang baik, contohnya ketiga wanita cantik ini. Mereka orang-orang intelek yang harusnya tahu bersikap dan membedakan mana ranah hukum mana yang bukan. Tapi sudahlah.


Keempat: Satu lagi yang tak kalah pamor, kali ini seorang pria yang berprofesi sebagai pilot di Maskapai penerbangan Garuda Indonesia, akhirnya dinonaktifkan karena diduga mem-posting tentang pemberitaan mengenai terorisme pada postingan Jumat 18 Mei 2018. Pria yang berinisial OGT ( Oxky Gavalbia Thalib) Telah memposting postingan dari seseorang yang bernama Sofyan



Sumber: 
  • https://www.facebook.com/notes/eradamus-malum/oxky-gavalbia-thaib-pilot-garuda-dengan-skandal-share-terorisme-zinah-aborsi/1965444837101214/
  • http://medan.tribunnews.com/2018/05/21/mengulik-nasib-pilot-garuda-dosen-usu-perawat-hingga-kepala-sekolah-setelah-postingannya-viral
  • Dan dari sumber lainnya


Mereka- mereka ini sudah membayar mahal akibat kesalahan dan kegagalan mengendalikan pikiran dan jari-jari mereka. Soal harga berapa yang harus dibayar mereka sendirilah yang tahu dan berapa tahun ia akan mendekam untuk mendapatkan sertifikat " Lulus Pengendalian diri"? mungkin semakin lama semakin baik kali ya?


Mahar dari akibat tindakan bodoh:
1. Terpenjara
2. Dipecat /kehilangan pekerjaan
3. Kehilangan jabatan
4. Malu
5. Tertekan
6. Dll lah banyak soalnya


Selama kita hidup akan selalu ada pelajaran, entah anda menyadari atau tidak dan tidak ada harga murah untuk berkualitas dan hidup lebih baik. Anda ingin sukses anda harus membangun diri anda dan membayar harga untuk itu supaya tidak mengalami kegagalan dan kesalahan fatal yang menyakitkan ketika sedang berada ditengah jalan.


Ada pepatah berbahasa Indonesia lama mengatakan " pengalaman adalah guru yang baik (bahkan sangat baik sekali-red). Pengalaman yang mengajarkan banyak hal tentang hidup, ooo aku harus seperti ini supaya aku menjadi seperti ini, aku dulu gagal saat melakukan ini, sekarang aku tidak mengulanginya lagi karena aku tidak mau yang dulu-dulu terjadi lagi.


Barangkali ada yang belum pernah gagal sehingga belum menyadari bagaimana rasanya kegagalan itu atau sudah pernah gagal tapi belum paham itu sebuah kegagalan. Ada orang kalau gagalnya kecil belum kapok, ia akan bertekuk lutut jika gagalnya besar, jadi semacam uji cobalah. 


Sebuah pepatah Indonsia menyebutkan "penyesalan selalu datangnya terlambat" Ada kalanya kegagalan menghasilkan buah manis tetapi kendati manis rasanya " amit-amitlah ya! Meski ada makna yang bisa dipetik yang bisa dijadikan tongkat saat menelusuri jalan hidup tetapi harus dibayangkan dampaknya. Tetapi ada juga yang dipaksa masuk kedalam penderitaan itu supaya bisa memetik manfaat dari situ dan pada akhirnya menyadari bahwa dirinya salah dan ada harga yang sudah dibayarkan supaya dinyatakan lulus dan mendapat sertifikat "layak".  Karena walaupun sudah bertekuk lutut kepada masalah tidak semua orang berhasil keluar mendapatkan kelayakan, karena masih ada kemungkinan untuk gagal dan gagal lagi.


Bersyukurlah bagi anda yang mengalami pahitnya kegagalan tetapi tidak membuat tercela dan malu meski membuat anda kehilangan banyak waktu dan uang dan sekarang anda tinggal mengecap buah manis dari kegagalan itu. Dan bagi anda yang tidak mengalami rasa pahit tetaplah menjaga supaya tetap berdiri dalam kesuksesan dan kebahagiaan.





Post a Comment for "KEGAGALAN SEBUAH HARGA YANG HARUS DIBAYAR MAHAL"