Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Alasan Orang Merendahkan dan Mencaci Dengan Cara Sombongkan Diri

Mengapa seseorang cendenrung mencaci maki dan arogansi? Apakah kamu merasa salah satunya? temukan disini!

membenci orang lain

1. Pesimis terhadap keadaan.

Keadaan tidak selalu bersahabat dengan kamu, ada masa-masa dimana keadaan seperti musuh yang mencengkeram harapanmu. Usahamu mandul dan tidak menghasilkan apa-apa, sehingga kamu melihat keadaan seperti menyakitimu. Tidak ada hal terbaik selain melihat keadaan sebagai alasan dimana kamu harus berteman dengan keadaan itu. Pelajari dia, sampai kamu menemukan satu pesan dari keadaan itu sebagai alasan kepeduliaan terhadap keadaan itu


2. Tidak puas dengan keadaan / kondisi dimana ia berdiri saat itu

Pernah dengarkah kalimat ini? Atau kamu pernah baca disebuah status atau pesan atau juga artikel yang menghiasi beranda sosial mediamu? "hidup adalah masalah" Yups!!...
Tepat sekali!!. Tidak ada seorang manusia yang luput dari masalah. Tetapi kabar baiknya, masalah selalu punya jalan keluarnya, dan jalan keluar ini yang harus kamu cari.


3. Tidak punya jati diri atau karakter sehingga sangat mudah terbawa suasana akibat pertemanan yang salah dan karakter yang tidak terbangun dengan baik.

Eh... manteman, banyak kalangan yang mengklaim dirinya orang ber-intelektual or pintar or cerdas gitu. Benarkah demikian? Ada keanehan di sejagat raya ini, kan logikanya kalau orangnya ber-intelektual harusnya dapat mengaktualisasi dirinya sebagai orang yang ber IQ tinggi, memposisikan dirinya bahwa ia benar-benar ber-intelek, namun nyatanya banyak para intelek ini menjadi arogan dan suka caci-maki. So what? itulah faktanya. Maka tak heran, banyak kaum yang mengikuti jejak-jejak yang dianggap berpengaruh karena mereka dianggap orang yang punya intelek yang baik. Orang lebih condong meniru apa yang dilihat oleh mata dari pada apa yang didengar. Sama halnya dengan para penebar HOAX. Lebih cepat bertindak dari apa yang dilihat dari apa yang didengar.


4. Kebencian yang diarahkan oleh sifat tendensius terhadap golongan tertentu.

Ini, amat sangat berbahaya. kenapa? karena kebencian yang diarahkan oleh sifat tendensius terhadap golongan tertentu ini dapat memecah belah keluarga, kelompok, bangsa dan negara. Yang tadinya teman bisa jadi lawan. Yang tadinya sodara bisa jadi musuh. Sebaiknya hal demikian segera di lawan karena dapat menghancurkan yang sudah ada dan menyisakan duka.


5. Terjangkiti oleh penyakit rasa cemburu dan iri hati.

Ada istilah keren, ini; SMOS ( susah melihat orang senang). Sebenarnya ini bukan penyakit baru. Ini penyakit lama yang menjangkiti hampir semua manusia dibelahan dunia ini, tetapi ada sebagian yang tidak mau memelihara penyakit ini, karena selain merugikan diri sendiri juga orang lain. Rata-rata diantara mereka menyembuhkan dengan menjadi orang yang lebih baik, melihat keberhasilan orang lain sebagai sebuah keberuntungan dan dari hasil upaya yang layak mereka nikmati.


6. Kesalahan memahami arti dari sebuah perbedaan dan menganggap musuh yang harus dibasmi.

Perbedaan itu indah. Itu benar sekali. Bayangkan jika dalam satu taman hanya terdapat satu macam warna. Gak asik tau. Atau pelangi tidak memiliki warna jingga. Apa yang terjadi, layakkah ia disebut pelangi?
Dulu, saya ingat jaman pertama kali keluar Handphone, itu handphone layarnya monocrome, hitam-putih. Gak cantik seperti handphone masa kini....
Sama seperti itu perbedaan, perbedaan itu indah karena ada warna-warni yang memberi harmoni yang indah. keindahan itu karena adanya perbedaan ydan itulah yang menarik dalam pandangan. Semakin tajam warnanya semakin cantik pula penampilannya. Hargailah perbedaan ya dear!!!


7. Kekurangan perhatian dari anggota kekuarga termasuk orang tua.

Siapa yang harus dipersalahkan jika seperti ini? Dunia memang kejam, sekejam penjambretan...
Perkembangan jaman membuat seolah semuanya menjadi berubah, dingin... bruuuurr. Orang tua sibuk dengan pekerjaan, anak dititip kepada pengasuh. Orang tua pulang kerja, anak sudah tidur. Dirumah... sibuk dengan gadget... tidak ada waktu buat anak. Anak hanya disodori mainan yang tidak punya hati, padahal anak butuh per-hati-an dari orang tua, dan orang tua melupakan perkembangan karakter anak, jadilah generasi pembangkang seperti sekarang ini....


8. Cara pengasuhan dari orang tua asuh yang salah.

Cara pengasuhan dari orang tua asuh yang salah


Bagaimana pula ini? Eh, ibu-ibu, bapak-bapak, sebagai orang tua tidak cukup uang banyak untuk membesarkan anak. Uang itu pendukung ya ibu-bapak, jangan jadi dasar untuk membesarkan anak. Didik anak dengan kebijaksanaan, jika anda tidak bijaksana minta pada Tuhan kebijaksaan. Menjadi orang tua tidak ada kelas untuk mempelajari bagaimana menjadi orang tua yang bijaksana. Orang tua hanya perlu memahami tanggung jawab bagaimana memberikan perhatian dan didikan buat anak. Setiap anak berbeda sifat dan perilakunya, maka cara menangani anak pun berbeda-beda.


9. Upaya yang dianggap bisa membangun rasa takut dan dihormati.

Dihormati tidak dihormati itu bukan tujuan utama dalam hidup. Tujuan utama adalah bagaimana kamu menjadi dirimu bermanfaat bagi orang lain. Bila fokus kamu supaya kamu berguna bagi orang lain itu bisa membangun rasa hormat orang ke kamu.


10. Harapan bahwa cara itu bisa dapat mengangkat popularitas akibat haus kekuasaan.

Bersaing yang sehat lebih mulia dari pada sekedar membuat sensasi untuk membangun inkamben orang lain demi mendapatkan popularitas. Tidak harus arogan untuk mendapat simpati dari orang. Kesungguhan dan kelemahlembutan bisa jadi arena untuk mengangkat popularitas.

Post a Comment for "10 Alasan Orang Merendahkan dan Mencaci Dengan Cara Sombongkan Diri"