Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Belanja Pintar - Berburu Barang Diskon Buat Menghemat Pengeluaran Uang

Credit: foakstudio

Barisan para ibu-ibu, para wanita adalah pakar atau ahli dalam berbelanja. Meski tidak semuanya, tapi paling tidak merekalah penguasa pasar yang tahu seluk-beluknya pasar. Mereka yang tahu harga sedang naik atau turun, cara berhemat dan cara memboroskan uang. Jadi kalau ada pria yang bilang 100 ribu dapat apa? Banyak! Tak perlu dijelasin. Jangan menjadi pria "sok" ke-ibu-ibu-an. Masalah belanja, masalah berhemat, serahkan pada ahlinya. Kurang pas kalau masalah pedapuran ditangani bukan wanita. Kamu harus terima takdir yang sudah disandang wanita sebagai tiang penyangga keluarga, kamu percaya sama bendahara? Itu dia, ibu adalah bendahara keluarga. Tugas pria, carilah uang sebanyak-banyaknya.

Orang bilang, cari uang susah sekali, tapi ngabisin nya gak perlu lama. Dalam hitungan jam saja bisa ludes gaji sebulan. Kalau sudah masuk tempat perbelanjaan, yang tidak penting bisa masuk keranjang. Barang-barang itu seolah melompat masuk dalam keranjang belanjaan. Tiba dikasir, udah segini totalnya, tepuk jidat..


Dengan alasan susahnya cari rupiah,  sebagai pemenang kas negara harus kreatif membelanjakan uang yang dipercayakan suami.  Berbelanja tidak ada matinya, yang mati adalah orang yang tidak bisa ngerem mata dari keinginan membeli. Sayang, sudah susah-susah cari uang, pas ada gak tahu mengaturnya. Sebelum itu terjadi, blog ini mengajak anda semua kreatif dalam berbelanja, tujuannya untuk mengamankan uang anda.

1. Berbelanjalah hanya untuk membeli produk  yang dibutuhkan.

cara membeli kebutuhan sehari-hari
barang kebutuhan sehari-hari

Dari buku yang pernah saya baca mengajarakan, jangan berbelanja saat lapar. Apa alasannya? Katanya, kalau belanja saat lapar, banyak keinginan sebagaimana saat lapar, pengen ini pengen itu. Benar juga sih, memang faktanya saat lapar, apalagi saat ada ditempat penjual makanan, tangan ini rasanya gatal, tunjuk ini tunjuk itu. Padahal sebenarnya perut kita tidak bisa menampung makanan sebanyak itu. Berhubung karena sedang lapar, rasanya semuanya pengen dimakan. Kelihatannya semua hidangan didepan mata enak semua.

Dari fakta diatas, anda-anda semua sebelum berbelanja, makan yang kenyang-kenyang dulu ya. Jadi, saat melihat barang dagangan didepan mata, kitanya jadi tidak nafsu buat beli. Jadi deh uang kita aman, tidak melompat-lompat masuk dompet orang. Satu-satunya kita jadi terfokusi mencari apa yang dibutuhkan dirumah, tak perlu llirik-lirik yang lain, yang menyebabkan gagal fokus.


2. Carilah barang alternatif jika produk yang anda butuhkan sedang mengalami kenaikan harga.

Harga kebutuhan pokok memang sering berubah-ubah mengikuti kursus mata uang yang membuat kebutuhan pokok kadang meningkat tajam, kadang juga kondisnya tetap stabil. Nah, saat harga sudah merangkak naik, inilah kesempatan ibu-ibu menjerit. Ibu-ibu memang super power, beraninya turun kejalan bawa panci, bawa sendok penggorengan. Kalau emak-emak sudah bersuara kelar deh... Tempe yang sebesar sabun kompas sekejap bisa berubah jadi tipis setipis ATM (Mak jadi-jadian).

Tenang Bu, ga usah gelar tikar di Monas, cukup doakan aja dari rumah, agar tempe yang setipis ATM kembali lagi ke habitatnya bahkan jadi sebesar pasak, atau cukup praktekkan cara kreatif belanja hemat ini. Jadi saat sibapak pulang kerja, bininya ada dirumah, makan makanan enak pula. Bahagianya si bapak punya bini pintar. Gak salah ternyata cari bini.๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Prakteknya begini:
Harga daging sapi lagi naik, boleh beralih ke daging ayam yang lebih murah. Sampai harganya turun, normal kembali baru beli lagi. Gak makan daging sapi, masih tetap hidup kan?



3. Saat harga sedang naik, kurangi kuantitasnya dari daftar belanja dan pemakaian
.

Mencari kesempatan dalam kesempitan. Sayapun tidak ingin harga-harga naik, akibatnya pengeluaran pasti membengkak. Tapi kalau sudah terjadi, mau bilang apa? Apa kita menghujat pemerintah? Pemerintah juga pasti tidak ingin itu terjadi, siapapun pemerintahnya. Cukup kitanya yang kreatif mensiasati pengeluaran. Ada yang sampai turun kejalan berdemo  meminta pemerintah bisa menjaga kestabilan pangan, tidak menaikkan harga BBM,  pajak kendaraan, TDL dan lain sebagainya...

Sebagai ibu-ibu bijak dan kreatif, tidak perlu saya rasa memberikan reaksi berlebihan. Cukup siasati belanjaan anda, anda tenang, dapur mengepul. Tak perlu terjerembab akibat tidak bisa cara mengatasi krisis keuangan yang terjadi. Sekali-kali saat harga naik, bisa mengencangkan ikat pinggang. Anda tak perlu frustasi Dangan harga naik. Nikmati yang sedikit, anda bahagia, tubuh pun sehat dan langsing.



  4.   Carilah tempat berbelanja murah dan menawarkan diskon, potongan harga.

Credit:axess_app
Banyak pusat perbelanjaan  yang menawarkan produk dengan harga murah jika dibandingkan dengan pasar retail. Tempat ini dapat kamu manfaatkan untuk mencari barang lebih miring. Selisih harga berbeda-beda sesuai jenis produk, meski tidak selalu semua barang lebih murah, karena memang berlaku untuk item tertentu. Cari saja harga memang lagi murah, tetapi tetap fokus produk yang diperlukan saja.

Cari produk yang menurut mu murah tapi tidak murahan dibanding toko lain. Lumayan, selisih harga untuk tambahan belanja lainnya.



5. Stop Menggunakan kartu kredit bila tidak bisa mengendalikan diri.

Credit: axess_app

Bila belum bisa mengatur keuangan dengan baik, sebaiknya hindarilah penggunaan kartu kredit saat berbelanja. Kartu kredit mengajarkan orang berhutang, meski tidak semuanya. Banyak penawaran bagi pengguna kartu kredit, walaupun menguntungkan, tapi tidak bagi yang tidak bisa mengendalikan diri. 

Sebaiknya yang menyangkut kebutuhan sehari-hari,   saran  kami, berbelanjalah menggunakan uang tunai/kartu debit. Menggunakan kartu kredit membuat orang lebih konsumtif. Tenor serta bunga yang ditawarkan sangat menggoda buat menarik pengguna untuk berbelanja.



6. Belilah produk berkualitas baik dan bergaransi.


membeli barang berkualitas bagus
Kualitas bagus

Berkualitas, harus!! Tidak masalah harga sedikit lebih tinggi namun kualitas terjamin daripada harga murah kualitas abal-abal. Tidak rugi dengan harga mahal tetapi kualitas oke. Dari segi ketahanan pastinya menang harga mahal karena biasanya barang seperti itu sudah lulus standard dan barang bergaransi.

Barang bagus dan sudah  teruji kualitasnya pasti lebih banyak peminatnya meski harga lebih mahal dibanding barang bermerek abal-abal yang harganya lebih murah. Alasannya cukup sederhana, barang mahal taruhannya adalah kualitas. Namanya juga berhemat, maunya barang yang kita beli awet selamanya, kalau bisa tidak usah ganti sampai seumur hidup. Ini baru kolkulatornya benar.



7. Membeli dalam jumlah banyak untuk mendapatkan potongan harga


membeli dalam  grosir harga lebih murah
Add caption

Membeli dengan jumlah banyak harganya pasti lebih murah dibandingkan harga pieces, atau harga berukuran besar lebih murah dibanding dengan  berukuran kecil. Bandingkan jika membeli suatu produk ukuran 900 gr dengan membeli 2 produk  ukuran 450 gr, produk  sama, merek sama. Lalu total harga kedua produk ukuran 450 gr tadi, anda akan lihat perbedaan harganya meskipun isinya sama. 


Anda masuk supermarket atau toko terdekat cek sendiri, agar bisa lihat perbedaan keduanya. "Pengalaman adalah guru yang baik"  Pengalaman berbelanja akan memberikan pengetahuan yang luas. Memang tidak semua orang menyadari dan memperhatikan hal ini tapi orang bijak dan kreatif selalu belajar menggali ilmu dan mengenali lingkungan pun menghemat uang belanja.



8. Rawatlah barang yang dibeli dengan baik untuk menghindari membeli barulang-ulang.

Seperti apapun bentuknya, barang yang dibeli tetap harus dijaga dan dirawat dengan baik. Percuma menghemat pengeluaran, diirit-irit untuk beli sesuatu tetapi tidak dirawat, ujung-ujungnya terbuang sia-sia, jadi barang rongsokan dan jadi sampah.

Hargailah itu, anda telah berjuang mendapatkan uang untuk mendapatkannya.

Post a Comment for "Cara Belanja Pintar - Berburu Barang Diskon Buat Menghemat Pengeluaran Uang "