Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gila, Anak Sekarang sudah pada Pintar Buat Nge-Prank. Begini Aksi Mereka Ngerjain Temannya



Ternyata anak-anak sekarang sangat lihai bikin prank. Entah hasil dari ajaran siapa atau barangkali hasil dari menonton YouTube atau inisiatif kakak kelas, entahlah.  Atau salah satu inspiratornya Ferdian Faleka sang youtuber yang sempat viral karena Nge-Prank waria dan pura-pura berbaik hati kasih sembako ternyata isinya cuma zonk dengan bangga bilang prank. Jahat kan? Namun akibat perbuatannya akhirnya diproses hukum atau ada yang sengaja unggah ke Facebook atau dari kakak-kakaknya atau bahkan ibunya sendiri pernah membuat prank? Gila emang, anak-anak bisa seserius itu mengerjain temannya alih-alih buat nge-prank.


 Saat melihat anak kecil itu nangis aku tidak tahu mereka sedang Nge-Prank. Bahkan aku sempat kasihan padanya dan ingin membela anaknya. Namanya juga anak-anak gampang nangis dan mengadu kepada orangtuanya. Berulang-ulang teman-teman mainnya ini ngerjain dia. Teman-temannya mengerjain pakai menagih utang segala padanya. Entah benaran ia punya utang tapi itulah alasan membuat temannya ini sampai menangis. Entah kenapa pula dia bisa punya utang. Utangnya cuma 2000 sodara tapi ia sampai nangis dan mengadu pada ibunya. Beberapa kali ia menjawab bahwa dia tidak punya uang. Aku sengaja dengarin dari rumah permainan anak-anak ini ngerjain temannya. Diantara teman-temannya ada yang memaksa harus bayar utangnya saat itu juga dengan alasan bapaknya lagi butuh uang. Yang lain berkata : bayarlah utangmu... Ada juga yang bilang: rumahmu besar bayarlah utangmu. Skenario yang bagus. Aku yang dengar dari rumah penasaran dan kasihan. Anak siapa yang ditagihiin utang itu karena sampai bawa-bawa rumahnya yang besar.


Aku buka pintu ingin melihat siapa anak-anak yang ditagihiin utang tersebut. Sambil aku bertanya: kenapa nangis? Satu persatu kawannya masuk dan membisikinya ditelingaku: lagi prank. Yang lain juga sama : lagi buat prank.... Oala... Gitu rupanya. Kemudian aku masuk aku sambil membiarkan anak-anak itu Nge-Prank sesuka hatinya. 


Tidak lama kemudian, aku mendengar suara anak-anak tadi berkumpul dirumah anak yang di Prank sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Rupanya anak itu sedang ulang tahun. Itu kejutan yang mereka rencanakan dengan prank dihari jadinya itu. Anak-anak luar biasa, gumanku.


Ulang tahun ditimpuk pakai telor dan tepung.

Tradisi lempar tepung

Lain dulu lain sekarang. Kalau dulu orang yang ulang tahun akan dihadiahin lemparan telor dan tepung. Nggak sekalian menteganya biar jadi adonan roti? Jadi bisa makan kue dihari ulang tahun.


Kemajuan jaman membuat tradisi semakin berubah. Kebiasaan baik Dulu semakin tersingkirkan dan banyak yang sudah tenggelam. Dulu, keseruan ulang tahun bukan dengan kue tart atau black forest yang dihiasi dengan lilin lengkap dengan tulisan ucapan selamat ulang tahun. Keseruan itu ada pada kebahagian orang-orang yang berhasil membuat penampilan temannya porak poranda mirip badut atau orang gila. Jarang sekali, bahkan tidak pernah dirayakan sama sekali dengan menghadirkan kue ulang tahun. Jangan ditanya kenapa begitu? Zamannya kala itu masih jarang menemukan toko kue. Lagi pula orang dulu bahkan orang tua sekarang tidak memikirkan hal itu. Atau mungkin tidak tahu bahwa hal semacam itu ada. Mereka hanya sibuk cari nafkah. Barulah peradaban itu berubah setelah anak-anak kenal internet dan media sosial dan menjamurnya toko kue sampai ke pelosok-pelosok. Anak-anak inilah pelopor merayakan ulang tahun pakai acara segala dengan lengkap kue ulang tahunnya. Dulu ingat saja ulang tahun sudah syukur bin Syukron. Makanya tidak heran masih banyak orang tua karena melihat budaya potong kue di hari ulang tahun orang lain lalu menginginkan ulang tahunnya dibuat acara spesial potong kue juga.


Bagi anak-anak yang belum pernah melakukan perayaan ulang tahun itu pada orang tua, boleh dilakukan selagi masih hidup. Orang tua tidak bilang, tapi dalam hati menginginkan kesempatan itu terjadi dalam ulang tahunnya walau sekali dalam seumur hidup atau menjelang sisa dua tahun hari terakhirnya sebelum dijemput Sang Pemilik kehidupan. Anak-anaknya dan cucunya bolak-balik tiap tahun merayakan ulang tahun bahkan tiap bulan ada perayaan dengan kemeriahan, disisi lain ada banyak orang tua yang ingin dirayakan ulang tahunnya walau hanya dalam kesederhanaan.


Dulu saat ulang tahun, kita akan selalu waspada jangan-jangan ada teman yang akan ngerjain kita. Biasanya teman-teman akan bagi tugas, ada yang membawa telor atau tepung buat dilempar ke kepala, ada yang menyiapkan air buat menyiram, ada juga (kemungkinan) yang menyiapkan kado di ulang tahun. Kadang teman-teman tidak kira-kira buat ngerjain kita dihari ulang tahun. Bahkan terkadang mau marah tapi tidak jadi. Sementara tidak ada persiapan bawa baju ganti atau bahkan kitanya yang terkadang lupa hari ulang tahun akhirnya kita seperti adonan yang siap dimasukkan kedalam oven. Pulang kerumah sudah kayak orang gila. Kalau sudah begitu, berabe kan jadinya?


Dulu belum ada istilah Nge-Prank. Nge-Prank baru muncul akhir-akhir ini di tahun 2020. Yang ada dulu dilempari pakai tepung atau telor atau diceburin ke air. Bahkan yang lebih sadis ada pula yang sengaja tega menyiapkan telor yang sudah busuk. Wah kebayang bau busuknya. Dapat hadiah telor aja sudah bikin muntah apalagi telor busuk.


Hadiah ulang tahun.

Hadiah ulang tahun

Dulu, kado yang lazim dikasih ke temannya yang ulang tahun adalah celana dalam atau kaos oblong. Tapi sekarang sudah sangat berbeda. Sudah bermacam-macam bentuk barang yang bisa dihadiahi ke temannya untuk menyenangkan temannya tersebut sebagai bentuk persahabatan dan keakraban.


Ungkapan kasih sayang itu bisa dilakukan lewat pemberian-pemberian hadiah bertepatan di hari ulang tahun. Kalau dirasa, dengan memberikan celana dalam dan kaos pada teman yang ulang tahun karena ada kedekatan. Orang tidak bisa sembarang tahu untuk ukuran celana dalam atau kaos kalau tidak pernah tahu temannya lebih dekat. Nyatanya pertemanan itu bisa kompak bahkan diantara sahabat itu walalupun sudah menikah dan saling berjauhan.


Anak-anak sekarang memberikan kado-kado ulang tahun kepada temannya tergantung dengan umur dan statusnya. Kalau masih sekolah atau kuliah, biasanya akan mengirimkan kado sesuai statusnya, yaitu peralatan dan perlengkapan sekolah. Kalau sudah bekerja atau ibu-ibu rumah tangga tidak jauh-jauh jauh dari pakaian atau peralatan rumah tangga. Kalau perhiasan butuh modal besar jadi jarang sekali kecuali yang punya uang berlebih. Dan jangan terlalu berharap mendapatkan itu dari teman. Mungkin jika suami kamu banyak uang dan tidak PELIT, suami kamu yang akan memberikan itu padamu.



Post a Comment for "Gila, Anak Sekarang sudah pada Pintar Buat Nge-Prank. Begini Aksi Mereka Ngerjain Temannya"