Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inspirasi dan Kreatif Untuk Membuat dan Cara Belajar Tanaman Hidroponik


Inspirasi ide tanaman disekitar rumah


Sebuah inspirasi tiba-tiba mendorong aku untuk segera punya tanaman hidroponik. Imajinasiku tiba-tiba aktif ingin segera belajar mengkreasikan tanaman hidroponik setelah aku memandang beberapa tanaman disekitar rumahku yang medianya dari pot dan polibag. Hatiku luluh pada inspirasi itu dan segera menggoogling untuk mencari pengetahuan bagaimana dasar-dasar cara memulai tanaman hidroponik. Alih-alih menjalankan hobi atau mungkin hanya keinginan sesaat. Entahlah

Aku yakin semua orang punya inspirasi dan memiliki kreatifitasnya masing-masing termasuk cara menghasilkan uang dari tanaman hidroponik tetapi kebanyakan menunda dan tidak mau terjun untuk mengeksekusi. Fakta di lapangan, keunikan yang dibangun dari kreasi tanaman hidroponik sudah banyak membantu keuangan keluarga. Zona nyaman dan takut gagal adalah salah satu penghambat jalan mereka. Padahal kalau kedua kata tersebut dijalankan tidak mustahil kesuksesan ada dalam genggaman mereka.

**

Aku segera ambil handphoneku setelah inspirasi itu muncul dari hasil kreasi tanaman  sendiri beberapa waktu yang lalu setelah kami pindah kesebuah rumah sederhana yang sudah lama kami beli. Bermodalkan tanah sisa yang sedikit lalu ditanami beberapa tanaman jenis sayur mayur. Inspirasi dan kreasi ini didukung dari beberapa YouTuber yang sudah lama melanglang buana didunia tanam tanaman. Dari segi kemampuan tidak perlu diragukan lagi. Dari mereka kita bisa banyak belajar menggali potensi dapat uang. 

 

Aku jadi terbiasa kalau hari libur atau tidak ada kerjaan duduk diatas susunan batu dipekarangan belakang rumah sembari melamun. Ujung-ujungnya lamunannya kadang sampai kemana-mana sampai yang tidak penting. Hanya sekedar memandang tanaman yang mulai yang dari penyemaian sampai tanaman yang sudah berbuah tapi belum matang semua jadi Inspirasi.


Beberapa bibit ada yang aku beli dan ada juga hasil lemparan dari rumah. Barang busuk yang harusnya masuk ke tong sampah berubah jadi bibit. Banyak dari rumah yang tidak terpakai yang berpotensi jadi tanaman. Lempar saja ke tanah kosong jangan ke tong sampah biar jadi tanaman. Ada yang sudah berhasil tumbuh dan sudah mulai berbuah, karena itu hasil kreasi sendiri yang dimulai dari sampah rumah yang benar-benar dari yang tidak berarti lagi dan berhasil tumbuh. Dengan melihat tanaman itu bisa tumbuh subur dan menghasilkan buat menjadi salah satu motivasi yang memacu semangatku untuk lebih banyak lagi menyemai bermacam jenis tanaman, mulai dari tanaman sayur-sayuran, bunga bunga yang indah dan buah-buahan dan berpikir membuat tanaman hidroponik.


Aku mencoba membuat bermacam jenis tanaman, sambil aku mulai membayangkan ada bunga diantara sayur -sayuran. Oh betapa indahnya.. Aku membayangkan betapa indahnya sekitar rumah ketika bunga-bunga yang aku tanam sudah berbunga dan ada tanaman sayuran yang tidak berbunga. Ada kombinasi warna yang menarik perhatian kumbang, kupu-kupu, lebah juga lallat. Tanaman itu saling berdampingan dan saling bersentuhan dan disana ada kegembiraan. Aku mencoba mencari bunga yang berbunga namun ada yang menjalar tetap memberi bunga juga.


Perlu diketahui, aku bukan orang yang selalu tertarik ikut-ikutan trend. Aku punya pattern dan fashion sendiri dalam berkreasi sesuai imajinasi yang datangnya terencana dan juga tiba-tiba. Walaupun ada sebagian trend yang aku ambil untuk modifikasi namun tidak serta merta mencaplok seluruh inspirasi orang lain. Setiap manusia punya seni dari bawaan lahir sampai hasil adopsi ilmu pengetahuan. Bila semua dihasilkan dari tiru-tiruan dan pencaplokan akan mengalami titik jenuh karena kreasi biasanya tidak berkembang. Tetapi imajinasi kreatif akan melahirkan ide-ide baru dan berbeda dengan orang lain. Salah satu contohnya adalah menulis. Bila dilakukan karena ikut-ikutan pasti akan mengalami kejenuhan dan ujungnya malas. Akhirnya mati segan hidup tak mau.

*****


Hari itu dalam kegelisahan dengan sedikit semangat sengaja aku duduk di belakang rumah. Apa yang dapat aku perbuat? Tinggal dirumah sederhana dengan libur yang banyak akibat Corona membuat aku beberapa kali harus menghabiskan waktu dengan tanaman. Adakalanya aku mengalami titik jenuh sehingga harus meninggalkan kebiasaan yang aku lakoni ditengah jam kosong. Ditambah kondisi corona bertambah banyaklah jam kosong. 


Setelah merapikan beberapa tanaman agar tumbuh sehat dan maksimal, beberapa ide-ide baru berdatangan untuk berbuat apa lagi supaya selain menghasilkan keindahan juga memberikan income. Musim pandemi seperti ini semua tidak menentu dan tidak ada kepastian. Banyak perusahan dan pengusaha men-PHK karyawaan. Ada juga yang bangkrut. Kayak nasib kami para pekerja yang tidak jelas akan kemana dan mau diapakan. Beberapa rekan kerja yang di paksa mengundurkan diri. Ada yang disuruh membuat dan menandatangani surat pengunduran diri padahal dari perusahaan alasannya logis dan masuk kategori untuk memberhentikan karena sudah mencapai masa usia pensiun. Dalih-dalih karena pengusahanya nakal tidak mau membayar hak-hak karyawaan, malah karyawan disuruh tanda tangan surat pengunduran diri.  Perusahan tidak mampu (katanya) menggaji karyawan, lalu disuruh mengundurkan diri biar tidak bayar pesangon, ada yang di desak untuk membuat lamaran pekerjaan ketempat lain menghindari mem-PHK, karena kalau di phk akan mengeluarkan pesangon perusahaan tidak mau rugi. Karyawan dibiarkan tidak ada kejelasan karena tidak mau memPHK, ujungnya perusahaan ada yang membayar karyawan 50 %, 40% bahkan 25% dari gaji mereka. 


Beberapa waktu yang lalu, aku sengaja melibatkan suami masuk dalam imajinasiku. Aku mulai menyampaikan rencana-rencana dari hasil tongkrongan disusunan batu belakang rumahku yang berupa puzzle dan sudah tersusun rapi diotakku. Suami sih oke-oke saja. Suami mendukung apa yang aku wacanakan. Hanya saja dia pertanyakan ketersediaan lahan yang memang seukurun tanah perumahan tidak akan cukup untuk mencover rencana dan niatan aku. Ternyata dia tahu bagaimana membahagiakan istri setelah ATM nya diserahkan sepenuhnya kepada tanggungjawabku tanpa meragukan akan aku apakan uang gajinya tersebut.


"Aku bilang pada suami: itu tanah perumahan didepan banyak yang kosong, bisa pinjam kali untuk diusahakan. Aku menjawab demikian karena ia sempat bertanya; mau taruh dimana? Mendengar jawaban itu sepertinya suami setuju karena tidak lagi melanjutkan pertanyaan atau bantahan. Yah memang tidak muluk-muluk, kalau kita kerjakan dari bagian terkecil asal saja sungguh-sungguh, soal lahan yang luas nanti akan tersedia. Kalau aku bisa berimajinasi dengan tersusun baik dan terencana dengan rapi, aku juga bisa berimajinasi untuk mendapat tanah yang bisa dikelola🥰.


Setelah kami pindah rumah, rasanya dapat banget apa yang menjadi hasrat terpendam aku. Awalnya saat mau pindah, bathin rasanya berontak tidak terima. Aku membayangkan betapa susahnya nanti kehidupan dirumah ini walaupun sebelumnya aku begitu kuat meyakinkan suami untuk tidak berlama-lama buat pindah. Dengan mempersiapkan segala sesuatu prapindah, terasa ngos-ngosan. Tapi seperti Tuhan lebih menghendaki untuk segera pindah. Tidak bisa membantah dan menolak untuk pindah, kitapun mempersiapkan segala sesuatu.


Dan akhirnya setelah pindah, diawal masuk rumah ini memang terasa berat karena tidak didukung air bersih. Tapi niat hati yang selama ini tidak terealisasi, kini terelealisasikan sedikit demi sedikit. Bakat-bakat terpendam satu persatu mulai keluar dan mulai dieksplor. Hasilnya, beberapa tanaman hias, tanaman buah-buahan dan sayur sayuran mulai tumbuh dan berbuah. Senang donk tentunya. Namun semua usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kegagalan disepanjang perjalanan pasti ada dan itupun pasti dialami oleh petani atau pengusaha yang lain sebelum mereka sukses menjadi petani hidroponik. Hal biasa dialami seseorang naik turun hingga pada akhirnya mereka ada di atas kesuksesan, yang penting jangan sampai menyerah.


Masih ada banyak yang belum tercapai yang perlu difokuskan. Menata itu butuh proses panjang dan kadang melelahkan. Kalian tahu sendiri kan semua butuh proses. Tidak seperti membalikkan telapak tangan untuk menjadikan semua bisa berhasil. Aku masih perlu handphone ini untuk sekedar searching mencari informasi karena handphone inilah yang juga banyak membantuku sedikit demi sedikit bisa merealisasikannya. Bukan hanya handphone yang pintar jika dijalankan dengan baik dan benar, kamu juga bisa pintar ketika memanfaatkan setiap fasilitas dengan baik supaya bukan kebalikan yang terjadi. Sebab bila dengan jujur aku katakan, banyak pengguna handphone yang menjadi bodoh dan hidupnya menjadi buruk karena tidak pintar menggunakan handphone. Handphone menjadikan penggunanya seringkali bertindak blunder dan sarana pamer kebodohan dan kebrutalan. Hati-hatilah.





Beberapa tanaman yang menggairahkan harus dikelola dengan baik supaya nutrisi terpenuhi. Setelah aku selesai memindahkan tanaman daun sop yang aku tanam beberapa bulan lalu dan berhasil tumbuh meskipun dari daun sop yang masih berakar dari warung, sisa dari aku memasak, ternyata daun sop ini memberikan aku inspirasi untuk menanam lebih banyak lagi jenisnya. Aku terima tantangannya... Itu sebabnya aku buru-buru masuk kamar mengambil handphoneku untuk mencari bibit/ benih daun soup untuk dibudidayakan. Kayaknya ini sebuah kesempatan untuk dapat uang seperti para petani polibag yang lain.


Daun- daunnya bersahaja. Hanya memandang saja bisa melahirkan banyak imajinasi. Wah, apakah aku sudah bersahaja? Melahirkan banyak kreatifitas dan sumber inspirasi bagi tetangga dan teman kerja? Disinilah aku membuat diriku harusnya lebih bersahaja bagi tetangga dengan apa yang aku buat dan lahirkan dari tangan-tangan kreatif meski bukan ahli. 


Sebelumnya aku sudah siapkan beberapa keunikan wadah buat media tanam. Hanya menunggu konsistensi aku mengerjakannya. Maklumlah, semua dikerjakan disela-sela waktu dan dengan biaya yang terbatas. Melihat kondisi sekarang yang semua serba dipangkas, sampai gaji yang dipangkas 50% membuat aku dan para pekerja lainnya tidak bisa bergerak leluasa meskipun sekedar menyalurkan hobi yang terpendam namun mau tidak mau harus dilakukan demi hari esok yang lebih baik nan cerah.


Hayalanku memang tidak tinggi-tinggi amatlah. Tidak ingin mengejar kekayaan seperti para koruptor yang ingin segera kaya raya dan butuh penghormatan sehingga memilih menjadi penjahat sekalipun. Dalam kesederhanaan, hanya berharap hari tua tidak penyok dan menjadi sengsara. Hari-hari jangan sampai kekurangan akibat kelalaian dimasa produktif. Bagi yang usia sudah diatas 40 tahun sudah seharusnya mulai berpikir bagaimana mempersiapkan masa tua yang baik. Cukup sehari-hari aja sudah baik, kalaupun bisa jadi kaya dari hasil usaha dan kreatifitasmu itu adalah bonus. Bukan prioritas untuk kaya. Kalau kekayaan yang dikejar bisa kecewa kalau gagal dan bisa jadi orang jahat bila tidak segera tercapai.


Nikmati saja apa yang kalian lakukan, jangan memaksa ini dan itu, maka kalian akan enjoy apapun hasilnya. Banyak orang berpendapat, hasil tidak menghianati usaha. Berusahalah semampumu dan sebisamu supaya ada hasilnya dikemudian hari.

Sampai disini goresan hatiku dari yang tidak kaya akan harta, tapi ......

Post a Comment for "Inspirasi dan Kreatif Untuk Membuat dan Cara Belajar Tanaman Hidroponik"