Arti sosialita dan realita bagi kaum wanita yang suka eksis dimedia sosia
Arti sosialita dan realita bagi kaum wanita yang suka eksis dimedia sosial |
Kata sosialita atau kehidupan sosialita sudah sering terdengar ditelinga kita sehingga pasti tidak asing lagi. Kata ini berasal dari kata dasar sosial yang dapat diartikan sebagai hubungan yang dibangun dimulai dari komunikasi diantara masyarakat. Sosialita adalah suatu nilai yang dibangun oleh orang atau kelompok tertentu dalam memberi partisipasi dimasyarakat terutama bagi kaum elite. Jadi kata sosialita sebenarnya digunakan untuk orang kaum "elite' dan yang "meng-elit-kan diri supaya terlihat "elit" dimasyarakat. Kelompok sosialita sering disebut juga kaum "borjuis", yang identik dengan hidup mewah dan foya-foya.
Kata Sosialita sering dipakai untuk mengangkat kelas kelompok tertentu karena kebiasaan yang ditonjolkan adalah pameran barang mewah dan berkelas, kendati demikian mereka ini tidak merugikan siapapun, kecuali mereka yang tergoda bisa membuat kerugian bagi dirinya sendiri dan keluarganya karena bagi sebagian orang yang tidak mampu berusaha melibatan diri memaksakan masuk kelompok ini karena terkontaminasi gaya hidup. Walau sebagian besar tidak menyadari kehidupan sosialita membuat mereka menjadi korban. Untuk terhubung kehidupan sosialita tidaklah sulit, tak perlu susah payah untuk mengkolect beberapa relasi untuk bergabung karena kelompok seperti ini bisa tercipta dilingkup umum yang sering ditemui, seperti: sesama kantor, sesama alumni, teman arisan, bahkan sesama pengantar anak sekolah dan ibu-ibu rumah tangga.
Sederhana sekali, bagi kamu yang belum menyadari apakah kamu terkontaminasi dengan kehidupan sosialita, coba cek diri kamu dalam kehidupan sehari-hari apakah kamu termasuk ciri-ciri yang menganut kehidupan sosialita dibawah ini?
1. Suka pamer barang-barang pribadi.
Mengikuti trend media sosial masa kini tidak ada habisnya, semua yang berkaitan dengan tindakan kehidupan sosialita selalu di-update setiap saat melalui postingan kemedia sosial untuk mendapatkan pengakuan dari publik. Orang akan datang beramai-ramai keakun anda seperti memberi komentar, like dan share. Se-aktif mungkin setiap hari harus ada yang dipamer misalnya: makanan, pakaian, sepatu, perhiasan, kendaraan mewah sampai pesawat pribadi. Sebab pada umumnya kehidupan sosialita memang senangnya memamer sesuatu, semua yang berkaitan dengan kehidupan sebisa mungkin harus disorot supaya tampak kepermukaan.
Kehidupan sosialita tidaklah perkara mudah apalagi bagi keluarga yang berpenghasilan rata-rata, tahu sama tahulah berapa kira-kira penghasilannya, juga yang bekerja sebagai pegawai honorer atau golongan tertentu / karyawan, apalagi hanya staff biasa. Tidak cocok apalagi jika sampai memaksakan diri karena jelas tidak sesuai kapasitas. Kelayakan hanya hal yang selalu dipertanyakan karena selain akan berdampak buruk bagi kehidupan keluarga juga berdampak bagi kondisi finansial.
2. Suka keluar rumah bersama untuk menghabiskan uang.
Setiap waktu yang kita habiskan diluar rumah selalu membutuhkan dana kecil maupun besar. Semua yang ada dibawah kolong langit ini tidak ada yang gratisan, apa-apa harus bayar, bahkan untuk buang pipis harus bayar dan itu perlu uang. Ada tujuan-tujuan tertentu yang mengharuskan keluar rumah dan itu statusnya penting karena keperluan, itu sah-sah saja. Tetapi jika tujuannya untuk pemborosan demi memenuhi panggilan teman-teman untuk sekedar kumpul-kumpul makan, belanja, ngerumpi yang tidak penting yang mengeluarkan budget yang besar apalagi namanya kalau bukan pemenuhan kehidupan sosialita.
3. Meminjam uang untuk memenuhi keinginan.
Demi memenuhi keinginan karena ingin menaikkan image dihadapan teman -teman seringkali meminjam menjadi solusi bagi keinginan tersebut. Tak jarang kartu-kartu kredit berjejer dalam dompet, atau aplikasi finansial di gadget kamu demi memantapkan niat kamu menjadi seorang sosialita. Dan seiring perkembangan zaman, semakin besar wadah menghabiskan uang semakin banyak pula fasilitas yang menawarkan jasa keuangan kepada anda. Kemudahan ini akan menjadi umpan bagi yang tidak bisa mengontrol pengeluaran. Target perusahaan finansial yang berbasis kredit adalah kamu-kamu yang suka berbelanja menghabiskan uang gajimu, uang suami dan uang belanja dapurmu.
4. Pinjam barang teman, tetangga.
Apakah kamu pernah pinjam barang tetangga, teman hanya untuk tujuan pamer? Aku lakukan itu karena terpaksa karena aku terlanjur bilang sama teman sosialitaku, aku punya ini, punya itu. Malu dong kalau mereka datang kerumah tidak melihat apa-apa dalam rumahku, atau aku pinjam mobilmu dulu aku mau ketemu teman kongkowku, ga elit dong kalau aku menemui mereka menggunakan angkot, Jiahhhh...
Tidak salah loh meminjam barang teman atau tetangga karena kebetulan tidak punya - bukan untuk pamer, itulah gunanya punya tetangga untuk saling membantu. Kalau untuk pamer semata karena malu kalah saing dihadapan para patner lebih baik berhenti bergabung.
5. Melegalkan pembohongan publik
Tidak mudah menggabungkan diri dengan kelompok tertentu untuk mengikuti trend, menyamakan kelas anda dengan kelas mereka. Kalau saja itu terjadi pada pemikiran anda, akan membuat anda jadi orang lain, anda akan menyembunyikan diri anda yang sesungguhnya, jelas dengan cara demikian anda sudah tidak jujur terhadap diri sendiri dan juga orang lain. Mindset bisa berubah sejalan dengan pergaulan. Oleh sebab itu penting bagi anda memilih teman dengan bijaksana. Orang-orang disekelilingmu yang duduk bersama-sama kamu merayakan keseruan mungkin itu bukanlah teman yang baik untuk anda. Carilah teman yang memiliki pemikiran yang membangun bukan teman pameran gaya hidup.
6. Hidup dalam Tertekan
Setiap orang berhak menciptakan keseruan kebahagiaan mereka, termasuk dalam kelompok sosial, karena dapat memberi rasa aman dan bahagia saat duduk bersama. Namun kebahagiaan sesungguhnya bukan semata-mata saat bersama di meja makan, bar, dimall. Bisa saja kamu tertawa lepas saat dihadapan temanmu. Tetapi selepas itu, apakah tetap merasakan hal yang sama, kamu tetap bahagia? Tidak ada yang bisa memastikan kamu membawa kebahagiaan itu sampai kerumah, kekehidupan sehari hari atau justru kebalikannya membuat tertekan karena terlanjur menghabiskan uang? Jangan - jangan dalam diri kamu, kamu tersiksa tertekan dari sebelumnya bahkan melahirkan masalah baru dengan tagihan kartu kreditmu yang terlanjur tergesek dimeja kasir.
Uang menjadi hamba yang baik jika kamu menjadi tuan atas uangmu, tetapi ia akan menjadi tuan yang jahat apabila kamu tidak mampu mengelola uangmu dengan baik. Kamu akan menjadi hamba uang karena kamu tidak mampu mengendalikannya dengan baik.
Persoalan manusia tidak cukup hanya dimeja makan bersama orang-orang dari kumpulan sosialita karena harus memikirkan masa depan, biaya sekolah anak-anak, keluarga besar dan tanggung jawab moral di masyarakat. Tetaplah menjadi wanita bijaksana, apa adanya, bisa mencukupkan diri meski dalam kekurangan.
Post a Comment for "Arti sosialita dan realita bagi kaum wanita yang suka eksis dimedia sosia"