Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

8 Kesalahan Fatal Istri Yang Membuat Citra Suami Rusak

Perilaku istri terhadap suami. Istri yang merendahkan suami. Istri yang jahat. Istri yang baik dambaan pria.istri yang menjaga kehormatan suami
Credits: coming_soon_1995

Ternyata bukan hanya kondisi keuangan yang pernah mengalami pasang surut, harmonisasi  keluarga juga pernah mengalami pasang surut. Suami istri cekcok misalnya, saling mengencangkan nada suara, saling menyalahkan. Bagi sebagian orang bisa saja berpikir situasi itu adalah hal yang wajar. Tetapi bagaimana jika hal yang tadinya dianggap wajar berlangsung berulang-ulang? Keluarga menjadi rusak berantakan karena tidak ada yang mau mengalah. Disini penulis akan membuka fakta 8 kesalahan fatal istri yang membuat citra suami rusak.


Rumah tangga itu banyak liku-likunya, karena tidak mudah menjalani hubungan dengan yang tadinya memiliki latar belakang yang berbeda. Pada saat pacaran mungkin sifat asli belum tampak kepermukaan, baru ketahuan setelah hidup bersama. Tidak ada lagi yang bisa disembunyikan, kenapa?
Karena sudah merasa milik sendiri. Waktu pacaran masih jaim-jaiman (jaga image). Oleh sebab itu belum merasa memiliki. Kalau ketahuan sifat buruk disaat pacaran, bisa-bisa kabur duluan karena tidak suka dengan sikap salah satunya. Jadi Terungkapnya setelah menikah.


Setelah menikah tidak bisa disembunyikan lagi, semua nyata di depan mata. Biasanya pria suka gitu, kalau ada maunya suka manis. Makanya setelah menjalani pernikahan mereka terkejut, tidak nyangka. Kendati demikian namanya udah menikah mau tidak mau harus terima apapun keadaannya, harus saling melengkapi. Jadi tidak ada alasan saling menyakiti tetapi saling menjaga perasaan dan menjaga kehormatan. Suami terhormat, istri terhormat adalah kehormatan bersama. Menikah itu bukan lagi loe gue, tetapi kita. Kalau sudah menikah, mereka (wanita dan pria) bukan lagi 2 melainkan satu.


Seiring waktu berjalan, kesalahpahaman pun sering terjadi membuat wanita kadang berlebihan kepada suami. Lupa bahwa sasaran kemarahannya itu adalah suaminya sendiri, sehingga bertindak gegabah. Dan bila istri tidak bisa mengendalikan dirinya maka akan timbul masalah serius terhadap suami. Berikut Kesalahan Fatal istri yang membuat citra suami rusak.



1. Membentak suami dihadapan orang.

Pernah melakukannya? Yang pernah melakukannya, yok kita belajar memahami perasaan kita dan perasaan suami. Memang kalau sedang kesal kadang tidak terelakkan buat bentak suami. Tetapi kalau terbiasa dirumah buat bentak-bentakan nanti terbiasa sampai keluar. Dihadapan orang asing tanpa sadar kamu bentak suami kamu. Ingat, suami kamu itu juga manusia yang punya perasaan dan harga diri.  Dia pasti merasakan citranya turun karena merasa tidak dihargai.



2. Membuka Keburukan suami kepada orang lain.

Tanpa sadar bisa saja kamu membuka kelemahan suami kepada teman yang tidak ada hubungan apa-apa dengan kamu. Tadinya hanya ingin menjawab pertanyaan teman dan sedikit curhat akhirnya kamu kebablasan membuka celah.

Lama kelamaan karena merasa cocok obrolannya dan mulai asyik dengan cekakak cekikik,  dan tanpa sadar kamu sudah masuk dalam perangkap temanmu, dan kamupun berhasil membeberkan kelemahan suamimu yang harusnya biarlah menjadi rahasia keluarga. Bila saat itu suamimu ada bersama dengan teman-teman kamu, betapa malunya suamimu berhadapan orang yang tahu kelemahannya.




3. Merendahkan suami
.

Seringkali terdapat perbedaan, mulai dari pemikiran, sosial bahkan sampai jabatan dan keuangan. Dimana istri lebih tinggi jabatan atau pendapatannya dari suami atau suami bukan kerja kantoran yang punya penghasilan tetap. Otomatis penghasilan dan cara pikir pun bisa berbeda. Bukan berarti dengan perbedaan diatas istri bisa memperlakukan suami dengan sekehendak hati tanpa memikirkan bagaimana perasaan suaminya.


Tak fair juga merendahkan martabat  suami hanya karena istri penghasilannya lebih besar dan berasal dari keluarga berada. Jadi istri bisa berpikir dan berlaku sewenang-wenang sesuka hati, bahwa  tanpa dirinya, suami tidak akan jadi apa-apa dan bukan siapa-siapa. Kenapa tidak sebelum menikah mikirnya begitu? Sombong sekali jika seorang istri berpikir demikian? Kenapa tidak sebelum menikah kamu pikirkan itu baik-baik?



4. Memerintah-merintah suami.

Penulis juga tidak setuju jika hanya istri yang mengambil peran semua yang ada didalam rumah tangga. Karena istri itu perannya penolong, bukan pembantu dan bukan juga kepala keluarga.

Pun demikian, istri harus tahu perannya sebagai penolong bukan sebagai kepala. Kalau istri memposisikan dirinya jadi kepala yang ada nantinya suami dianggapnya berada dibawah telapak kakinya, sehingga bisa diperintah-perintah sesuka hati. Apalagi suaminya selama ini mau melakukan apapun yang diperintahkan istri karena takut kena marah (atau tidak tahan dengan ocehan istri) sedangkan istrinya duduk-duduk manis sambil online-online dan suami dibiarkan mengerjakan semua pekerjaan rumah.




5. Memojokkan suami saat sedang berbicara.

Merasa suami tidak cakap berbicara sama dengan orang lain atau apa yang suami sampaikan berbeda prinsip dengan kamu dan orang lain lalu dengan cepat kamu memprotes suami bahwa pernyataannya itu kurang bagus. Tiba-tiba istri memotong pembicaraan yang membuat suami menjadi merasa terpojok.


Malu? Iya pastinya.
Bagiamana pun ia merasa ditelanjangi didepan umum yang membuat harga dirinya porak poranda. Bagi istri mungkin kejadian itu dianggap hal yang wajar, tapi coba tanya suami kamu, apa jawabannya supaya kamu sebagai istri dapat berpikir dan berubah sikap.




6. Membungkam suami didepan umum.

Istri itu banyak yang kurang ajar sebenarnya :)). Misalnya menyela dan memotong pembicaraan suami saat ia berbicara atau menyampaikan sesuatu kepada temannya atau siapa saja. Menganggap suami tidak tahu apa-apa tentang pokok pembahasan yang sedang dibicarakan.


Jika itu kamu, betapa sedih dan malangnya suami kamu yang sudah memperistri kamu. Bukannya harusnya sebagai istri membantu suami dalam menaikkan citra suami? Kalau malah sebaliknya istri yang menghancurkan citra suami, dimana peran istri sebagai penolong?




7. Mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan.

Kadang dalam rumah tangga tertentu, memanggil semua nama dan jenis binatang, menamai organ-organ vital tubuh manusia, atau menyebut sifat dan kelakuan Orang-orang, terbiasa dilakukan. Walaupun tidak enak didengar apalagi sampai terjadi, bisa dibayangkan bila benar-benar sampai terjadi, betapa malangnya ia sebagai istri yang memiliki semua nama binatang serta kelakuannya didalam suaminya?  Mulut wanita itu kadang tajamnya kayak sembilu, bisa bikin hati ngilu bahkan sampai berdarah-darah. Ubahlah judul nyayianmu walau ditengah keluarga. Nyanyianmu itu adalah doamu yang mungkin Tuhan dengar. Bagaimana buruknya keadaan rumah tangga yang demikian, meskipun penghuni rumah itu terlihat nyaman tapi penuh orang dengan karakter yang aneh-aneh.


Mulut wanita itu kadang tajamnya kayak sembilu, bisa bikin hati ngilu bahkan sampai berdarah-darah. Ubahlah judul nyayianmu walau ditengah keluarga. Nyanyianmu itu adalah doamu yang mungkin Tuhan dengar. 


Suami kamu itu orang atau manusia, mengapa harus membombardir suami dengan kata-kata yang tidak sopan atau menyebutnya penghuni kebun binatang?  Ah memang tidak semua manusia berhati manusia, masih ada manusia yang hatinya lebih buruk dari binatang dan dari semua sifat-sifat yang ada didalam diri manusia.




8. Memfitnah suami.

Ada ungkapan yang menyebutkan bahwa "fitnah lebih kejam dari pembunuhan". Tak perlu diartikan atau diterjemahkan karena semua orang pasti tahu dengan ungkapan ini.

Satu hal yang istri harus tahu, ketika kamu berani memfitnah suami, itu sebuah tanda bahwa istri sedang mencari pembenaran dan pembelaan. Tidak ada istri yang melakukan itu kalau tidak ada maksud tersembunyi.


Biasanya, biasanya nih, kalau istri sudah melakukan fitnah terhadap suami, itu tandanya rumah tangganya sedang diambang kehancuran. Siap-siap saja dengan konsekuensinya. Kalau menganggap itu tidak benar, ya syukur. Tapi coba kasih satu alasan yang logis kenapa istri melakukan fitnah dan apa tujuannya.


Suami manapun tidak ada yang sanggup dengan fitnahan, jangankan orang lain, fitnahan dari istri juga tidak akan tahan.


Itulah 8 kesalahan fatal istri yang membuat citra suami rusak. Yang berhak menjaga dan mengangkat harga diri suami atau keluarga adalah keluarga itu sendiri. Walau salah satu melakukan itu kerusakan, suatu saat keluargalah yang menanggung kerusakan itu. Sebelum kerusakan terjadi, saling membangun, saling menjaga dan saling mendukung. Itulah kuncinya.




Post a Comment for "8 Kesalahan Fatal Istri Yang Membuat Citra Suami Rusak"