Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengais Rezeki Ditengah Sulitnya Hidup; Lakukan Ini, Sebab Di Masa Pandemi Sulit Dapat Kerja.

Benih terbaik
 Ilustrasi : Benih
Risdanababan - Mengais Rezeki Ditengah Sulitnya Hidup; Lakukan Ini, Sebab Di Masa Pandemi Sulit Dapat Kerja.
Banyak yang memprediksi baik dari para ahli maupun yang bukan ahli, bahwasanya epidemi virus Corona yang menghantam seluruh dunia bakal lama. Banyak usaha akan tumbang seiring berjalannya terus waktu. Untuk mengais rezeki tidaklah mudah seperti tahun-tahun sebelumnya. Dimana masih tersedia banyak lapangan pekerjaan walaupun hanya sekedar untuk bisa dapat makan, masih bisa jual apa saja dipasar atau pinggir jalan. Tetapi kini terasa sangat berbeda. Sementara kesulitan terpampang nyata dan nyata pula akan kondisi ekonomi yang mulai melemah. Tidak ada jalan lain dan tidak ada pilihan lain untuk bisa sekedar bertahan hidup selain memanfaatkan apa yang ada.


Bayangkan saja, untuk saat ini bertahan hidup banyak masyarakat yang hanya menanti bantuan pemerintah. Apalagi rakyat kecil. Mereka menanti uluran sesama dan juga pemerintah. Bila ini terus terjadi untuk beberapa waktu kemudian negara bisa bangkrut. Pemerintah pasti ada batas maksimal untuk memberi bantuan kepada masyarakat seperti membantu bahan makanan pokok. Setelahnya, bisa saja pemerintah memberikan hak memilih jalan hidupnya masing-masing masyarakat demi untuk mempertahankan kedaulatan sebuah negara. Setelah itu, masyarakat harus usaha sendiri-sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus bergantung pada orang lain dan juga dengan pemerintah.

Banyak sudah yang mengeluhkan kondisi keuangan yang semakin hari semakin terpuruk. Epidemi membuat banyak kepala keluarga kehilangan mata pencaharian mereka. Ada yang di PHK, ada yang dirumahkan, ada yang membangun bisnis yang tidak jalan dan akhirnya tutup. Semua mengalami masalah. Namun yang paling terasa terutama kepada kalangan dengan penghasilan harian dan bulanan. Apabila tidak ada mata pencaharian lain mau makan apa?

Sekian banyak orang yang menanti bantuan pemerintah untuk segera cair. Menandakan epidemi ini telah memiskinkan lebih banyak lagi masyarakat. Belum mereka yang tidak terdata sama sekali namun tidak bersuara padahal ekonomi keluarganya pun carut marut. Inilah kondisi yang dialami masyarakat kita saat ini.


Hanya Tuhan yang tahu kapan akan berakhir semua masalah ini. Sebagai masyarakat kita hanya tetap bisa menyesuaikan hidup sesuai kondisi yang terjadi saat ini. Tidak mudah memang. Bahkan perusahaan yang selama ini berdiri dan terlihat kokoh pun masih saja mengalami dampak dari epidemi ini. Untuk hidup normal kembali terasa amat sangat sulit. Sulit membayangkan kapan bisa normal, kapan masker akan dilepas, kapan penggunaan hand sanitizer dihentikan. Entah kapan semua ini berakhir. Kalau dikatakan bosan; sangat bosan.


Dalam menghadapi epidemi ini tidak cukup hanya dengan doa, ikhtiar juga tetap dilakukan dan harus tetap jalan. Mungkin kita sudah mencoba tetap bertahan dari rumah bekerja atau sebagai kaum rebahan untuk bisa segera bisa hidup normal ternyata tidaklah mudah. Opsinya: harus keluar rumah atau mengerjakan sesuatu dari rumah supaya dapat setidaknya bertahan dengan ekonomi keluarga. Bagaimanapun tidak mungkin membiarkan perut terus dalam kelaparan apabila tidak keluar rumah untuk bekerja. Kita bisa lihat Bagaimana sulitnya hidup dalam pandemi ini, tidak hanya sulit dalam keuangan tetapi hidup mengalami pemenjaraan. 


INGATLAH SELALU ADA KEBAIKAN DITENGAH MASALAH ASALKAN TETAP FOKUS PADA TUHAN.

Semua profesi mengalami guncangan, masa-masa dimana sebagian besar harus memutar haluan. Ada yang berjualan, ada yang jadi YouTubers walaupun kontennya pas-pasan dan ada juga konten gilanya demi adsense. Ada yang jadi inspirator dadakan dan lain-lain. Terkejut.... Karena mereka tidak pernah ada di bidang itu sebelumnya. Atau sekalipun ada talentanya karena selama ini terbiasa dengan hidup enak, jadi mengabaikannya.


Banyak profesional yang tidak lagi bisa menjalankan profesinya sebagaimana mestinya. Untuk bisa tetap bertahan hidup, mereka mengubah kebiasaan mereka yang selama ini, dulunya betah bermimpi karena ada di zona nyaman sekarang harus berpikir keras supaya dapur tetap mengepul. Tidak ada masalah dengan itu semuanya. Asalkan dilakukan untuk kebaikan. Tentu untuk kebaikan semua orang dan menguntungkan semua orang. Jangan karena paksaan.


Ada Kebiasaan orang yang sudah dalam zona aman yaitu sulit melirik atau merasa tidak pantas melakukan hal yang remeh temeh. Memang, terlihat sebagai hal yang sepele dan kacangan. Tetapi kini banyak yang dulunya menganggap kacangan tetapi telah menjadikan primadona. Demi perut dan dapur mengepul disaat epidemi ini semua bisa saja terjadi. Hukum bisa berubah, prinsip bisa berubah. Dan ini sudah mulai banyak terjadi bahkan dikalangan orang-orang profesional tersebut.


Untungnya saya saat itu, beberapa tahun yang silam sudah mengerjakan hal yang remeh temeh itu. Dan sekarang tinggal membesarkannya saja dan menikmatinya. Kalau Tuhan izinkan, akan menjadi besar. Waktu itu saya sangat mengejarnya untuk bisa selesai dan terus mengerjakannya lebih keras lagi. Hati saya waktu itu (diawal tahun 2019) seperti saya mengejar ketertinggalan padahal saya tidak ikut lomba atau dikejar date line. Tapi itulah cara Tuhan supaya saya mempersiapkan diri dan tetap fokus. Jadi, dimasa pandemi ini, walaupun saya was-was tetapi saya kira saya punya deposito (ilmu dan ladang yang bisa tetap memberikan saya makan untuk saat ini sekiranya diberhentikan kerja.)

Seperti ada yang dikejar saat  ini ketertinggalan yang sudah dateline. Iya memang sedang ingin merampungkan sebuah proyek sebelum semua menjadi terlambat dan menjadi penyesalan.
Sebenarnya setelah saya analisa mengingat perlunya membuat schema berjangka, karena itu penting bagi sebuah pencapaian. Ukurannya bukan tentang apa yang sudah dicapai, melainkan apa yang sudah dikerjakan. Pencapaian itu dampak dari apa yang dikerjakan.
Terasa bosan dengan apa yang sekarang, barangkali itu juga alasan mengapa orang sering membuat resolusi dalam hidupnya. Begitupun dengan saya. 

Ketekunan dan kerja keras.
Setelah 2 tahun lebih berkecimpung dengan hobi saya, rasanya saya ingin membuat resolusi baru tapi bukan meninggalkan hobi, masih tetap bergelut disana. Ya, seperti membuat tanaman tumpang sari, istilahnya. Karena bagaimanapun saya tidak meninggalkannya karena ibaratnya "hobi itu bak belahan jiwa" yah tidak bisa dipisahkan. Yang sudah dewasa " tahu rasanya yang namanya belahan jiwa".
Karena untuk dia-pun ada target yang dipasang. Masalahnya waktu semakin cepat berlalu; kamu berasa gak seperti waktu yang selalu kurang buat kita? Kejar-kejaran entah siapa yang menang.
Kadang-kadang tidak cukup waktu sehari saja untuk menyelesaikan satu pekerjaan, perlu tambahan waktu lagi, padahal tidak terhitung lembur. Lupakan kerjaan kantormu dulu, karena ini tidak ada kaitannya dengan lembur-lemburan.
Barangkali ada yang berpikir, sudah selama ini saya menyia-nyiakan waktu terpenting dalam hidupku, jika kamu sadar, hari ini bisa kamu mulai manfaatkan waktu yang ada, karena kesempatan masih ada dan menunggumu, tapi camkan: waktu tidak bisa kamu ajak kompromi untuk menunggu walau hanya 0,001second.
Saya saksi dalam pengalaman ini: saya tahu kemampuan dan hobi saya selama ini bisa dan sangat bisa membawa saya pada sukses finansial, tapi saya terlalu banyak "mikir" dan kalau mikir bayangkan bisa sampai bak benang kusut, panjang x lebar x tinggi ( jangan ikut cara saya, rugi kamu)
Hasrat kita, bisa saja sinyal baik bagi kita bila kita "merespon" dengan baik dan cepat. Maka ketika hasratmu muncul memulai sesuatu "positif" jangan kebanyakan dan kelamaan mikir" langsung respon, suatu waktu kamu akan melihat diri kamu berdiri dimana tidak kamu duga.
Ingat" saya pernah bilang: manusia punya keterbatasan dalam produktivitas. Jangan setelah diambang dan mendekati senja baru semuanya mau dikerjakan. "Orang yang terburu-buru tidak memberikan hasil yang maximal.
Mungkin kamu masih belia saat ini: jika kamu punya nilai jual, kamu bisa eksplor talenta mu semasa belia. Jangan tunggu sampai dewasa, orang yang menunda-nunda tidak mendapat apa-apa.
Tunggu saya di lain kesempatan aku akan berbagi.
#janganmenjadikorban, karena korban selalu pihak yang dirugikan.
Tipsdaninspirasi by Rizz Nababan Risda


Untuk mencari kerja tidaklah mudah. Sulit sekali sekarang orang memberikan lapangan pekerjaan. Jarang sudah yang membuka lowongan pekerjaan. Lalu kalau demikian, apa yang harus dilakukan, sedangkan untuk melamar kerja tidak mungkin disaat ini?


1. Jalankan hobi untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dijadikan uang.

Diawal saya mulai fokus menulis di blog ini saya menulis beberapa artikel tentang hobi. Untuk yang tidak terbiasa dengan hobi bisa klik link ini: 👉🏻 25 Jenis hobi yang bisa membuatmu sukses meraih pundi-pundi rupiah. Setiap orang harus mengembangkan skill nya saat ini demi memenuhi kebutuhan hidup. Tanpa skill sulit untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini. Kita tidak tahu kemungkinan kondisi terparah, maka bersiaplah...


Tidak ada manusia yang tidak diperlengkapi benih. Setiap orang yang lahir ke dunia memiliki keinginan atau kesukaan. Semua orang punya skill, hanya perbedaannya bagaimana mereka mengembangkan apa yang telah diberikan Tuhan saat mereka dilahirkan ke dunia ini. Benih itu sudah ada dalam setiap manusia. Namun ada banyak orang yang tidak peduli dengan hobi mereka karena terbiasa dengan gaya hidup. Padahal, tidak sedikit orang yang sukses menjalankan hidupnya dengan kemapanan yang berasal dari hobi. Hobi itu digaji tidak digaji tetap dikerjakan, tetap jalan. Sangat berbeda dengan pekerjaan kantoran. Dikerjakan pada saat ada perjanjian upah-mengupah.


Memang, tidak semua juga yang punya dan menjalankan hobi kaya raya. Tetapi paling tidak mereka memiliki kemampuan yang diasah terus menerus hingga mereka suatu saat dibenturkan dengan masalah namun mereka tetap survive. Tidak terkejut saat masalah datang menghantam. Seperti yang terjadi sekarang dimusim epidemi ini. Kala semua menerima imbasnya, sedikit penghasilan dari hobi mereka dapat memberikan tambahan bagi keuangannya.




2. Jalankan bisnis online.

Seturut dengan kemajuan jaman sebenarnya bisa mengimbangi kejadian yang melanda dunia saat ini. Bagi yang memanfaatkan teknologi dengan baik dan benar, dimasa epidemi ini bisa meminimalisir keterpurukan bahkan dampak ekonomi tidak terlalu berpengaruh besar bagi bisnis mereka. Tetapi kenyataannya, bagi yang tidak memanfaatkan teknologi dengan baik, segala perubahan seringkali menjadi kejutan dan momok yang menakutkan yang membuat mereka terpukul keras dan sebagian ada yang tersungkur karena kerasnya pukulan itu. Begitulah, selalu ada dua sisi dalam mata uang logam.


Bisa menjadi sebuah pukulan keras jika selama ini hidup mereka loyal kepada pekerjaan yang sia-sia. Tidak banyak orang yang melatih dirinya untuk hal yang bersifat prinsipal. Dimana suatu saat akan tetap bisa berdiri disitu dan tetap bisa mengerjakannya apapun kondisinya. Menghabiskan waktu mereka di sela-sela waktu luang dengan hal-hal yang membangun. Sekarang sangat disayangkan. Lebih suka menghabiskan kuota untuk menggosipkan hal yang tidak penting sama sekali di media sosial daripada berjualan online yang nyata-nyata menguntungkan.

Ketika kelaparan menghampiri, mereka panik karena bekerja tidak sesuai standar yang diberikan zaman. Mental pengemis itu tidak lekang oleh waktu. Dikala sehat dan banyak kesempatan tidak berbuat apa-apa. Dimasa sulit mereka juga tetap tidak dapat berbuat apa-apa selain mengemis.



3. Jangan habiskan waktumu buat tik-tok.

Aplikasi ini menghibur, ya jelas. Sesekali boleh ikut dan bergembiralah disana. Walaupun kata orang bisa dapat uang, yah itu tidak mudah. Sekalipun jadi orang gila disana. Karena memang banyak yang mempertontonkan kegilaannya disana. Sekalipun mempertontonkan kegilaan, tidak serta-merta dengan mudah dapat uang. Itu bukan permainan lotre bisa kena bisa tidak.

Bekerjalah dengan waras, jadi diri sendiri dengan segala usaha dan kerja keras maka suatu saat akan kenyang menikmati hasilnya.





4. Berbagilah dengan sesama, maka kamu akan menerima sesuatu dari Tuhan, mungkin melalui orang lain.

"Deposito" selalu diartikan dengan uang. Padahal kalau diterjemahkan lebih luas bisa bermakna menyimpan sesuatu bagi masa depan. Jadi deposito itu kaitannya bagi masa depan. Itu kayak hukum tabur tuai. Apa yang ditanam itu yang dituai. Apa yang disimpan itu yang akan diterima kembali suatu saat. Atau bisa juga hari ini...

Dimana-mana sudah sulit saat ini,  disisi lain masih banyak yang harus ditolong. Masih banyak yang untuk makan saja sangat sulit apalagi yang masih tetap mengontrak rumah menambah daftar kebutuhan. Kebayang bagaimana derita mereka. Mungkin Tuhan akan berbaik hati pada anda yang sudah dengan kerelaan hati memberikan waktu, tenaga dan uang kepada mereka yang sangat membutuhkan.

Dimana-mana hukum menabur dan menuai tidak akan pernah mati atau menjadi tiada. Hukum itu akan terus berkumandang sekalipun langit akan runtuh. Lalu kenapa kita tidak membagi walau hanya sedikit saja bagi mereka yang saat ini banyak orang terdesak supaya mereka bisa sedikit bernafas lega?


Jangan hanya ketika kampanye saja, semua partai berlomba-lomba mencari simpatik. Padahal pada saat itu bukan masa sulit bagi mereka. Giliran masa sulit tidak ada yang kelihatan batang hidungnya. Ternyata hanya pencitraan. Hanga ada udang dibalik batu. Setelah itu lupa.......

Post a Comment for "Mengais Rezeki Ditengah Sulitnya Hidup; Lakukan Ini, Sebab Di Masa Pandemi Sulit Dapat Kerja."