Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman Menjalankan Bisnis Fingo Pertama Kali Seumur Hidup. Jadilah Mak Comblang Fingo..

Fingo dalam bisnis digital modern
Fingo e-commerce
Risdanababan - Pengalaman Menjalankan Bisnis Fingo Pertama Kali Seumur Hidup, yang akhirnya membuatnya jatuh pada pilihan jadi Mak Comblang Fingo.😂😂
Tidak terbayang sebelumnya.


Di media sosial terutama Facebook adalah tempat yang paling ideal dan populer  menjalankam bisnis online. Termasuk memperkenalkan FINGO keseluruh rakyat Indonesia. Bisnis online memang menjanjikan terutama di era digital dan dimasa corona sekarang ini. Maka orang berlomba-lomba berusaha untuk punya bisnis online, mulai dari dropship, MLM, e-commerce atau bisnis apa saja yang berbasis online, yang penting bisa menghasilkan uang. Meskipun sebelumnya tidak /belum pernah terjun ke bisnis online atau bahkan sudah pernah tapi selalu gagal, tapi sesuai tuntutan zaman kita harus bisa belajar supaya tahu.


Kali ini saya ingin mempresentasikan pengalaman saya mengapa sampai bisa bergabung dalam bisnis ini, pikiran apa yang sedang mengganggu saya sampai bisa jatuh hati. Untuk FINGO dapat Anda pelajari di FingoKita, Anda bisa bergabung dan berbagi pengalaman menjadi referal sampai berhasil meraih posisi. Dari  sinilah  yang pertama kali membuat saya begitu agresif dan antusias untuk belajar menjalankan bisnis di Fingo. Fingo lah yang membuat saya tidak pikir panjang untuk segera bergabung.






Jatuh cinta pada Fingo sejak perkenalan pertama kali lewat Mak comblang.

Tanpa orang itu sadari, sebenarnya dia telah menjadi Mak comlang bagi saya karena dialah yang sudah memperkenalkan saya pada Bisnis Fingo.

Sebelumnya saya tidak mengerti sama sekali peluang apa di Fingo. Hanya sekedar lintas, kayak kereta malam. Tapi dari situlah mulailah timbul rasa penasaran, lalu saya buka dan coba cari di google. Kemudian saya bertemu alamat website nya FingoKita. Saya baca, saya langsung jatuh cinta, walaupun belum mempelajarinya. Lanjut, saya hubungi WhatsApp yang ada di link tersebut. Setelah dikirim beberapa artikel, saya baca sekilas saja. Setelah sedikit tanya jawab, yang punya WhatsApp nanya: apa ibu tertarik?
Tertarik pak, jawabku. Habis bulan aku kabari lagi ya pak! Kataku. 






Pengalaman  Upgrade Posisi dari Shopper ke Prefered Shopper.

Di awal tepat 01 Juni, saya tepati janji saya pada bapak itu. Tanpa basi basi, saya bilang: gimana saya mau upgrade jadi PS ( Prefered Shopper)? Lalu sesuai prosedur Fingo, untuk posisi Prefered Shopper (PS) kita harus upgrade dulu posisi kita dari shopper menjadi Prefered Shopper. Upgrade posisi sebagai syarat punya link inviter atau link referal karena dari sanalah kita bisa dapatkan Cashback/ mendapatkan keuntungan bagi hasil. Untuk jadi referal atau inviter kita harus belanja produk senilai R.199 atau kalau dirupiahkan sekitar Rp. 700.000 ditambah ongkos kirim Rp. 100.000.  Jadi total saya bayar untuk upgrade dari Shopper ke Prefered Shopper (PS) adalah Rp. 800.000

Bagi sebagian orang itu adalah nilai yang kecil, tapi bagi orang lain itu juga nilai yang besar. Tapi bagi saya waktu itu melihatnya bukan lagi sebagai nilai yang kecil atau besar. Tetapi suatu nilai yang berharga, mengapa?
Pada waktu saya putuskan untuk upgrade jadi Prefered Shopper (PS), saat itu saya sangat kesal. Saya lihat gaji saya masuk lewat mobile banking, saya miris lihatnya sodara. Dengan potongan hampir 75% , hanya cukup bayar cicilan rumah. Saya pikir, tidak benar lagi kalau begini keadaannya.


Pagi-pagi saya doa, minta tuntunan Tuhan, apakah Tuhan setuju atau apakah benar jalan yang saya pilih ini? Setelah selesai doa, hati saya biasa-biasa saja, saya berpikir, jika saya jalankan bisnis ini sepertinya tidak ada masalah. Pagi itu juga saya putuskan untuk Upgrade jadi Prefered Shopper. 


Saya ingat dulu kejadian saya beli rumah, dengan saya tergabung dengan bisnis afiliasi di Fingo. Kondisinya mirip-mirip cara mengambil keputusannya 😆😆. Keadaan memaksa saya untuk segera ambil keputusan. Benar kata orang : Kalau kita keenakan hidup dalam zona aman, kita akan betah dalam zona aman itu. Kita sulit untuk memutuskan sesuatu sekalipun itu sebuah peluang besar. Terlalu banyak alasan yang dibuat-buat. Sehingga ujungnya melewatkannya.


Saya bertahun-tahun memperhatikan orang-orang di media sosial terutama di Facebook. Karena dari semua media sosial hanya Facebook yang sering saya buka. Facebook adalah realnya kehidupan. Di sanalah terjadi paling banyak lalu lalang kehidupan.


Kadang kita iri melihat orang lain yang mudah saja sukses ketika menjalankan bisnisnya. Apapun jenis bisnis yang dijalankan selalu saja berujung "SUKSES". Kadang kita juga rasanya ingin seperti mereka. Tapi mustahil bisa seperti mereka bila kita tidak pernah memulai memutuskan untuk paling tidak ikut seperti bisnis mereka. Real.






Berani keluar dari zona nyaman dan prinsip mengekang sayap.

Saya selama ini selalu mempertahankan pola saya hidup di zona nyaman walaupun sebenarnya tidak aman, yaitu mengekang diri saya membuat nyaman walaupun tidak aman. Sebagai seorang Penulis Blogger, saya merasa cukup sebagai penulis blogger saja, toh saya bisa dapat penghasilan dari iklan dari google adsense. Bisnis online, kayaknya bukan aku banget. Walaupun, dengan melihat orang lain bisa sukses dalam semua bisnis mereka, berjualan di e-commerce, MLM, bisnis konvensional, tetap saja tidak mengurangi mereka untuk selalu mencari bisnis-bisnis baru. Tak henti mengepak sayap sehingga semakin melejit naik.


Ternyata, waktu akan membuktikan semuanya. Setelah saya berulangkali menulis tentang cara menghasilkan uang, termasuk memberikan inspirasi bagi pembaca saya, utamanya setelah bangsa kita diterjang tsunami epidemi covid 19, bagaimana cara menghasilkan uang, saya sering menyebutkan "bisnis online" sebagai salah satu pekerjaan, catat ya "pekerjaan" bukan lagi sampingan anda bisa baca artikelnya disini

Saya mulai sinkronkan antara tulisan saya dengan peluang bisnis kedepannya, maka tanpa banyak basa-basi dan banyak mikir, saya pun langsung putuskan untuk daftar dan upgrade diri saya di Fingo sebagai Prefered Shoper (PS). Kalau anda mau join, klik aja link disini


Tantangan kedepannya, orang akan sangat sulit mencari pekerjaan. Era digital akan memaksa orang tidak lagi banyak mempekerjakan karyawan di perusahaan offline. Ini yang harus diperhatikan dan ditangkap oleh semua orang  terutama yang "getol" mencari pekerjaan.


Di artikel lain saya menulis ini lowongan kerja buat kamu yang lagi pengangguran, kenapa? Karena pandemi bikin orang banyak pengangguran. Itu yang pengangguran, kalau yang masih punya penghasilan, anda bisa save keuangan anda dengan tergabung dalam bisnis. Bisnis apa saja, utamakan yang berbasis online. Selain karena sesuai tuntutan jaman, juga sebagai bisnis yang bisa membuat anda tidak tergoncang oleh kondisi ekonomi yang tidak tahu kedepannya bagaimana.


Saya tidak tertarik mempelajari, jangankan banyak bisnis, beberapa bisnis online pun tidak. Tapi seperti yang saya sebut diatas, sekalipun saya telah melihat orang yang berdiri dalam bisnis mereka, entah bisnis apa saja, nyatanya itu semua tidak pernah menggoyahkan hati untuk berpaling ke bisnis tersebut. Namun, membuat menarik perhatian saya adalah lihat bisnis Fingo berbeda dari semua bisnis yang pernah ada yang aku ketahui. Sehingga saya melihat ini peluang baik menurut saya. Bukan karena saya telah mempelajari, dari covernya saja aku tahu, tapi langsung tertarik dan action.







Berbagi pengalaman hidup bagaimana saya sering menunda dan melewatkan kesempatan.

Pengalaman saya, mengabaikan peluang, membuat saya merasa jauh tertinggal. Saya mengambil contoh yang paling nyata yang saya alami ketika saya sering mengabaikan dan menunda kesempatan. Semoga ini inspirasi dan pelajaran bagi anda.

Sejak dari Lulus SMA, saya adalah orang yang suka coret mencoret alias buat catatan-catatan atau tulisan. Dulu medianya masih kertas, atau orang sering membelinya dalam bentuk buku, namun kita biasa menyebutnya"Diary." Belum ada internet kala itu. Kalau anda bilang sudah tua, yah lumayan🤪🤪

Untuk menjadi penulis itu sangat langka, kalaupun bisa lolos paling pengisi kolom tulisan di majalah atau surat kabar. Itupun menurut pengalaman orang terdahulu sangat sulit. Jadi sekelas saya tidak mungkin bisa masuk redaksi. Channel untuk masuk kesitu pun tidak ada. Jadi "keluguan" itu akan tetap ada karena tidak pernah tahu bagaimana mencapai ke sana.


Jalan itu selalu ada.
Setelah saya berkenalan dengan  komputer (laptop belum ada saat itu), saya rajin mengutak Atik isi dalamnya, penasaran ditambah hobi jadi realisasi. Barulah dari sana saya diperkenalkan dengan blogger. Walaupun baru ngerti login, lalu utak-atik lagi karena tangan selalu gatal karena penasaran. Kan tidak ngerti dulu, apakah dengan mengutak-atik komputer bisa dapat uang. Keluguan masih saja bercokol. Padahal waktu itu, tujuan utak-atik komputer untuk merealisasikan hobi tadi sebagai penulis. Karena keluguan, maka saya tidak serius mau menjalankan hobi saya sebagai penulis. Barulah pertengahan 2017 saya mulai posting beberapa artikel dan mulai serius 2018. 



Setelah melihat keberhasilan para blogger lain, barulah saya menyesali kelalaian saya selama bertahun-tahun. Umur saya, saya habiskan menunda-nunda kesempatan.
Mengapa saya mau menuliskan ini? Lagi-lagi saya mau menginspirasi pembaca, persis seperti judul blog saya ini. Supaya jangan ada keterlambatan dan ketertinggalan dalam mengerjakan sesuatu apalagi jika menurut kita itu adalah peluang dan kesempatan.


Itulah gunanya flashback kebelakang, bukan untuk kembali ke masa lalu, tetapi supaya berkaca dari masa lalu. Saya bicara seperti ini, karena saya sudah dari sana dan Bagaimana waktu mendidik saya untuk tidak mengulang kegagalan dimasa lalu. Maka saya gerak cepat ketika saya melihat suatu kesempatan ada di Fingo walaupun saya tidak terbiasa sebagai pebisnis online melainkan hanya penulis online dan mulai melebarkan sayap walaupun saya tidak langsung terbang, tapi suatu saat pasti bisa. Kalau anda tanya kenapa harus fingo? Baca saja Link disini






Belajar untuk melihat jauh ke depan; 5 tahun, 10 tahun, 50 tahun ke depan. Miliki perencanaan jangka panjang

Membangun sebuah bisnis apapun jenis bisnisnya, akan melihat peluang jangka panjangnya 5, 10, 50 tahun kedepan. 
Kenapa demikian?
Hidup kita selalu diperhadapkan kepada situasi yaitu "menabur dan menuai." Kita tidak akan pernah menuai jika kita tidak pernah menabur. Juga hukumnya pun, taburan itu pun pasti ada masa pertumbuhan sampai bisa menuai. Begitupun dengan apa yang kita kerjakan termasuk bisnis yang sedang anda bangun hari ini.


Tidak ada yang menabur hari ini, besok langsung menuai. Sama halnya blog saya ini. Mengenai blog saya ini, kenapa saya bisa bertahan tetap menerbitkan artikel meskipun selama bertahun-tahun saya tidak dibayar? Tidak menghasilkan uang sepeser pun?

Saya awalnya menulis hanya sebagai hobi, makanya setiap artikel yang saya tulis, terkesan suka-suka. Suka-suka kapan mau nulis kapan akan ada postingan. Karena sebelumnya tidak ada target. Barulah tahun 2018 saya sadar umur saya sudah semakin "tua" dan tidak mungkin perusahaan akan terus mempekerjakan saya sebagai karyawan. Pasti ada masa perusahaan saya bekerja akan membuang saya.





Usahakan ada Target Pencapaian supaya ada pengejaran dan untuk mengatasi anda jenuh dan putus asa.

Akan ada masa manusia tidak produktif lagi. Kapan masa itu?
Ketika umur sudah mencapai masa pensiun.
Dari situlah saya dapat pencerahan. Saya mulai fokus membesarkan blog saya ini, dan targetnya waktu itu, 10 tahun kedepan, blog saya ini akan bekerja untuk saya untuk masa tua saya. Sekalipun saya tidak "dipakai" orang lagi tapi blog saya menjadi sumber penghasilan saya.


Selama dalam perjalanan sebagai seorang blogger, tak jarang saya menemui jalan buntu, berbenturan dengan kesulitan sampai sempat putus asa karena tidak di approve google sebagai penayang iklan. Sangat kecewa.

Saya sempat membeli domain TLD dengan harapan lebih cepat di approve oleh google. Ternyata tidak juga. Putus asa, pastinya. Tapi harapan saya 10 tahun kedepan, sebagaimana yang sudah saya tetapkan diawal saya merintis, itu yang selalu kulihat dan yang selalu mengingatkan saya. Jadi seperti sebuah alarm disaat saya mau berhenti. Akhirnya, perjuangan itu tidak pernah sia-sia dan harapan itu pasti ada.
Kuncinya " Fokus dan Tekun"






Kenapa saya memilih Fingo?
Bisnis tahun 2020 adalah Fingo
alasan pilih Fingo

Mungkin sama seperti harapan semua orang, ingin sukses dalam hal "finansial." Fingo bagi saya bisnis yang relevan buat dijalanin dan diperjuangkan. Info lebih jelas lihat di FingoKita
Tentu tidak semua orang dengan mudah akan meraih kesuksesan ini. Saya pun nanti akan mengalami benturan diperjalanan. Hanya mungkin bedanya, setelah saya flashback perjalanan saya membangun blog ini, dengan segala tantangan yang berat, karena bagi saya; Sekali saya memilih saya akan putuskan untuk berdiri disana saya akan lanjutkan walaupun terseok-seok. Ibaratnya, kalau kita mau bangun rumah, pondasilah sebagai dasarnya. Karena ini penting, untuk memulai sesuatu, kita buat dulu pondasinya atau setidaknya "tancapkan dulu benderanya" lalu sepanjang perjalanan, kita hanya fokus pada bendera itu, jangan lihat tantangan menuju bendera itu.



Anda mau bangun bisnis Apapun, harus ada parameter anda. Saya juga, setelah memilih Fingo, sekalipun sebagai bisnis sampingan, karena memang saya masih kerja offline, supaya saya tidak menyerah ditengah jalan saya akan buat ini sebagai taburan jangka panjang. Maksudnya gimana? Kalau bisnis Fingo cepat memberi keuntungan; puji Tuhan.

Kalaupun lama, anggap saja anda sedang bertanam bibit palawija. Yang panennya, nanti. Beberapa bulan atau bahkan tahunan. Saya tidak muluk-muluk, karena kalau anda baru di bisnis online, tantangan itu pasti ada, bahkan tidak mengerti sama sekali strategi menjalankan bisnis. Sama seperti saya yang masih meraba-raba karena masih baru. Yang perlu kita ketahui bahwa pemula tidak akan sama dengan yang sudah biangnya dalam bisnis online, yang perlu anda lakukan : bekerjalah dengan tekun pasti suatu waktu pasti akan berbuah.

Post a Comment for "Pengalaman Menjalankan Bisnis Fingo Pertama Kali Seumur Hidup. Jadilah Mak Comblang Fingo.."