Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Persiapan Menikah. Hindari Bullying Bahkan Setelah Acara Pernikahan

Mempersiapkan pernikahan seumur hidup
Tips Persiapan Menikah. Hindari Bullying Bahkan Setelah Acara 

Pernikahan itu bersifat sakral, maka penting mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan itu supaya dari awal sampai akhir berjalan dengan baik. Maka bagi pasangan yang akan menikah, perlu mengetahui tips persiapan menikah supaya acara pernikahan berlangsung sesuai yang diharapkan.


Zaman sekarang sangat mudah untuk sekedar tahu tips menikah yang sesuai harapan, tapi kadang menjalaninya yang bikin puyeng. Apalagi sekarang sangat cepat menyebar setiap berita tentang seseorang. Semudah anda mencari info tentang pernikahan, semudah itu pula anda dan momen anda akan menyebar kemana-mana. Kehidupan manusia dengan kecanggihan zaman, apa-apa begitu cepat viral.


Orang yang akan menikah sangat ingin momen pernikahannya dikenang sepanjang masa. Untuk momen tersebut butuh kesiapan yang matang sebelum menikah, maka untuk mendapatkan momen indah tersebut, bacalah tips-tips persiapan menikah dibawah ini.

1. Persiapan Mental.


Apa tujuannya anda harus mempersiapkan mental sebelum menikah? Pernikahan itu berbicara membangun sebuah hubungan jangka panjang. Dimulai dari persahabatan terus berlanjut kepada hubungan yang besar. Dimulai dari anda berdua sampai kepada keluarga besar.

Tujuan menikah adalah membangun dan menyatukan perbedaan perbedaan. Baik mental, secara fisik, emosional dan spiritual untuk menariknya menjadi satu komponen di dalam layanan pernikahan. Persiapan mental ini untuk menyediakan perspektif yang unik untuk persiapan dengan metode perencanaan pernikahan yang kuat.


Menjadikan dua orang yang berbeda menjadi satu tidaklah mudah. Ada fase-fase yang membuat pikiran dan perasaan anda terasa rumit dan menguras segala tenaga. Anda dipaksa berpikir keras untuk melahirkan kreatifitas untuk menciptakan hubungan yang solid diantara banyak perbedaan.

Sesuatu yang sulit. Mental anda di uji. Tetapi anda harus tetap menjaga supaya pernikahan anda tetap langgeng seumur hidup. Karena itu adalah pilihan hidupmu dalam penuh kesadaran. Didalam tekanan anda tetap bersikap bijaksana untuk mengkomunikasikan segala sesuatu dengan pasangan walaupun kenyataan dalam keadaan membenci. Komunikasi adalah jembatan penghubung bagi pernikahan anda.




2. Siap menghadapi konflik.


Berlanjut dari kasus pertama, penyatuan antara dua pribadi seringkali mengalami tantangan dan rintangan. Bukan hanya masalah ketidakcocokan soal sifat, emosi, mental dan perilaku. Untuk mendapatkan restu dari orang tua terkadang menjadi masalah bagi sebagian orang.

Ada beberapa orang memilih kawin tanpa restu dari keluarga. Memutuskan kawin lari. Itu baru satu kasus. Sebagian orang beranggapan pernikahan bisa bahagia dan langgeng tanpa restu dari orang tua. Meskipun mengalami penolakan tetap nekad untuk menikah. Ada juga menikah harus menunggu restu dari orang tua. Harus rela menunggu lama walau harus mengorbankan banyak waktu. Tetapi disini kamu bisa di uji apakah kamu siap menerima semua konsekuensi dari hubungan itu?

Setelah masuk pernikahan, masalah baru satu persatu mulai muncul. Kita mengira pernikahan itu semulus jalan tol, nyatanya tidak. Bukan hanya kerikil tajam yang kalian jumpai, ternyata kawat berduri dan pecahan beling banyak bertabur bahkan bom pun ada. Dan jika tidak mampu menjinakkan suatu saat bisa meledak. Hancurlah pernikahan itu.


Tidak mudah menghadapi konflik yang terjadi dalam rumah tangga. Tetapi bukan berarti tidak mungkin tidak bisa diatasi. Perlunya menjaga komitmen dan kesiapan menghadapi konflik untuk menghindari terjadinya perceraian saat hal itu terjadi dan tidak buru-buru saling menyalahkan dan saling menyerang.


Kamu yang belum pernah menikah dan sedang menuju kesana, saya beritahu disini banyak kekurangan-kekurangan dan banyak yang akan terjadi yang akan kamu temukan setelah kamu menikah. Tetapi tidak lantas saling menyalahkan dan berhenti sampai disitu. Ada langkah-langkah preventif yang harus ditempuh supaya pernikahan itu bisa tetap bertahan. Andalah yang menjaga supaya dalam rumitnya rumah tangga, ada pijakan untuk mempertahankan pernikahan itu sekalipun guncangannya begitu keras menghantam. Segala sesuatu perlu dibicarakan apapun masalahnya. Yang terpenting, saat masalah terjadi anda tetap bisa bergandengan tangan saling mensupport satu sama lain dan berdoa bersama. Berdoa buat pernikahan anda tetap bertahan.





3. Tentukan arah dan tujuan Pernikahanmu


Banyak pernikahan yang gagal karena tidak pernah siap menghadapi konflik keluarga. Pernikahan diusia 6 tahun kebawah menurut pendapat sebagian besar masyarakat akan sering mengalami konflik. Tahap ini adalah tahap pengujian sebuah hubungan, masa transisi. Kebiasaan dan kenyamanan mulai terusik. Anda terkejut melihat penampakan dihadapan anda. Ternyata berbeda 180°. Tidak heran di umur ini awal-awal adaptasi sedang terjadi. Di umur ini pula sering terjadi perceraian disebabkan berbagai alasan dari yang masuk akal sampai yang tidak masuk akal, mulai dari cinta segitiga, masalah keuangan, masalah sulitnya penyatuan karena terlalu banyaknya perbedaan yang tampak sampai kepada hasutan dari pihak lain termasuk orang tua. Maka sangat jelas bahwa berumah tangga itu tidak mungkin tidak ada masalah dan tidaklah mudah.


Balik lagi ke topik pembahasan, sebelum memutuskan untuk menikah, setelah kamu membaca resiko dalam berkeluarga, karena tidak mungkin tidak ada konflik, maka tentukan arah dan tujuan pernikahanmu, rencanakan dalam - dalam sebelum anda sampai kesana. Ini penting mengingat dampak dari sebuah konflik bisa berujung pada Penyebab terjadinya perceraian dan akhirnya saling menyakiti dan mengorbankan anak-anak tentunya. Perencanaan dan persiapan sebelum menikah begitu penting sebagai pondasi disaat terjadi konflik. Dan usahakan jangan sampai terjadi konflik berkepanjangan karena itu dapat berdampak timbulnya pikiran untuk keluar dari pernikahan. ingatkan satu sama lain akan tujuan awal pernikahan. Dan itulah tujuan adanya perencanaan dan kesiapan pernikahan yang matang.




4. Siapkan calon mempelainya, adalah calon suami atau istri (laki-laki dan perempuan).


Kalau salah satunya belum ada, cari dulu yang serius dan tentu paketannya sudah lengkap. Anda bisa ikuti 9 Langkah-langkah memilih pasangan yang sepadan sehingga nantinya anda menemukan pasangan yang ideal untuk pernikahan anda.


Bagaimana anda akan menikah jika objeknya belum ada, tidak mungkin bisa terjadi pernikahan. Jadi hal yang perlu anda lakukan tentukan dulu orangnya yang memang benar mau menikah dengan anda. Syaratnya adalah ada laki-laki dan perempuan. Kalau keduanya belum ada, tunda dulu acara pernikahannya. Yang boleh menikah syaratnya adalah harus berjenis kelamin yang satu laki laki dan satunya lagi perempuan.

Nah, kalau perempuannya sudah ada tapi yang satunya banci/bencong atau sebaliknya sudah ada prianya tapi yang satunya bencong atau banci? Tidak bisa. Tunggu jelas dulu kelaminnya. Repot nantinya. Yang sudah jelas saja masih sering terjadi bentrok apalagi yang tidak jelas atau abu-abu, bisa hancur tak bersisa.


Doakan pilihanmu dan pastikan apakah itu jodohmu atau bukan. Jangan-jangan bukan itu pilihan yang tepat untuk pernikahanmu. Doa bisa membantumu mengatasi pernikahan dengan orang yang salah.




5. Punya kemauan dan siap beradaptasi.


Menyatukan dua pribadi yang berbeda tidaklah mudah, sobat. Apalagi berasal dari karakter yang berbeda-beda dan strata yang berbeda. Jika tidak ada yang saling mengalah bisa bayangkan apa yang terjadi. Dalam pernikahan itu ada aturan dan mungkin berbeda dari kebiasaan dan prinsip anda. Satu-satunya cara adalah harus ada yang dipangkas dan dihilangkan dan harus ada yang tanam.


Tidak mudah menghilangkan sesuatu yang sudah tertanam apalagi sudah mendarah daging. Sama halnya dengan sebuah pohon yang sudah lama tumbuhnya. Akar-akarnya sudah merambat kemana-mana. Untuk mencabutnya tidak mudah. Harus ada yang dikorbankan. Ada yang tercabut.


Sifat-sifat yang dibawa waktu lajang ada yang diacak-acak dan itu pasti tidak enak. Tetapi jika kebiasaan itu tidak baik dalam pernikahan tetap harus dibuang bila ingin pernikahan tetap bertahan. Makanya tidak heran ketika waktu pacaran kelihatan tidak ada masalah. Iya, kenyataannya memang demikian. Sebab, tidak semua orang bisa jujur saat masa pacaran. Atau memang berusaha terbuka, tetapi pasangan melihat dari sisi yang berbeda sehingga pemikirannya tidak atau belum bisa menerima maksud dari kejujuran itu.


Begitu masuk pernikahan baru mulai melihat apa yang dirasakan dan dialami masa pacaran berbeda setelah menikah. Iya sih kamu tidak membuka mata saat itu. Atau pura pura tidak melihat karena cinta lebih kuat daya tariknya dari pada saat anda membuka pemikiran.

Nah perbedaan perbedaan ini yang harus bisa diterima dan mencoba beradaptasi. Namanya juga beradaptasi pasti ada yang tidak enaknya. Tetapi lama-kelamaan akan terbiasa dengan situasi itu, terbiasa dengan istri yang cerewet dan suami yang ngorok paling kencang saat tidur.  Anda tahu? Itulah uniknya pernikahan.



6. Persiapan Finansial.


Sesederhana apapun kalian merencanakan pernikahan tetap saja butuh biaya banyak. Siapa pun anda, kalau belum bisa aman dalam keuangan lebih baik tunda ya. Ini bukan hanya berbicara soal persiapan menikah nanti. Tetapi bagaimana uang anda mensupport rumah tangga dengan baik tanpa konflik keuangan. Berat menjalani pernikahan tanpa uang yang cukup. Bisa-bisa kalian bertengkar setiap hari. Tidak bisa dipungkiri, jika anda merencanakan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat coba perhatikan isi tabungan kalian dengan cara seksama. Sebab menikah melibatkan banyak orang, dan orang-orang yang terlibat ini perlu disupport dan itu membutuhkan banyak biaya.


Untuk yang mau menikah selain setelah berumah tangga perlu ini itu. Selama persiapan ada Perlengkapan pernikahan yang harus disiapkan yang dibutuhkan untuk mensupport acara Pernikahan anda. Berdasarkan dari produk-produk tersebut anda bisa mulai menghitung besaran biaya yang harus anda siapkan. Perhitungannya harus matang sebab banyaknya kebutuhan dari sana-sini yang tidak terduga dan mengupayakan segala yang berkaitan dengan acara pernikahan semuanya memberikan hasil yang terbaik.

Kekurangan dana bisa menimbulkan acara menjadi berantakan dan ujungnya mendapat hujatan dari luar. Ini bukan tentang haters atau pembenci, tetapi persiapan yang tidak maksimal dapat membuat hal itu terjadi. Belum lagi permintaan dari pihak keluarga yang mengharuskan beli ini dan itu yang bila tidak dituruti menjadi bahan omongan di belakang. AsuDalah....


Setelah acara pernikahan selesai, anda juga harus care terhadap rumah tangga. Biaya yang dikeluarkan diacara pernikahan jangan jadikan kambing hitam buat alasan menelantarkan pasanganmu dengan alasan bayar hutang. Banyak pasangan stres di awal pernikahan karena masalah uang. Kalau untuk hal ini belum bisa memberikan solusi, tidak usah terburu-buru.





7. Tentukan adat dan jenis acara pernikahan yang anda akan jalankan.


Biasanya adat yang akan dipakai sesuai dengan suku dari mana kedua mempelai berasal. Sebenarnya tidak terlalu ribet. Tentu tetap ada mempelai yang bingung dan saling berdebat soal adat yang di gelar di acara pernikahannya terutama yang berasal dari suku dan ras yang berbeda. Di satu sisi calon tersebut ingin menonjolkan adatnya dan hanya akan membawakan tradisinya dan lebih nyaman dengan adatnya, disisi lain juga yang lainnya tidak setuju. Apapun jenis adatnya semua baik.


Perlu diketahui, adat juga harus dibicarakan dengan baik. Karena terbukti melakukan adat dalam pernikahan mempengaruhi arus keuangan anda. Memakai salah satu adat bisa membuat pengeluaran menjadi bengkak. Tetapi tidak ada pilihan lain jika pasangan dari satu suku dan ras yang sama, maka adat itu tetap berlangsung dengan khidmat meski harus mengeluarkan dana tambahan.



8. Tetapkan tanggal, bulan dan tahun pernikahan.

Setelah semua dibicarakan dengan baik dan kesimpulannya akan menikah, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tanggal, bulan dan tahun pernikahan. Itu tandanya secara garis besar sudah setuju dengan poin-poin dalam pernikahan. Jika sudah sampai ditahapan ini tandanya sudah cocok. Gunanya menentukan tanggal, bulan dan tahun supaya anda yang mau menikah lebih fokus terhadap tujuan bersama. Waktu yang sudah ditentukan jauh-jauh hari akan menjadi semangat yang berkobar untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang dibutuhkan dalam acara maupun setelah acara selesai.

Tujuan bersama yaitu sampai kepada pencapaian tersebut. Urusan menikah jangan dilakukan dengan tergesa-gesa karena menyangkut waktu jangka panjang. Lebih baik ada tenggang waktu yang panjang untuk membereskan segala hal. Semakin banyak waktu persiapan hasilnya pun akan semakin baik.


Bagi anda yang mau menikah tetap semangat ya mempersiapkan diri. Dan yang tak kalah penting harus bisa menjaga marwah pernikahan. God Bless



Post a Comment for "Tips Persiapan Menikah. Hindari Bullying Bahkan Setelah Acara Pernikahan"